Momen Ramadhan, Kenali Jenis Al-Quran Terkecil Hingga Terbesar di Indonesia

Momen Ramadhan, kenali jenis Al-Quran terkecil hingga terbesar di Indonesia. "Tujuh display Al-Quran paling gede 150 kg 2x3 meter. Quran paling kecil 1,7 cm x 2,3 cm. Itu asli yang kita pajang di sini,” kata Head of Marketing Communication Department Pasaraya, Patricia Veronica.
Salah satu Al-Quran terkecil koleksi museum Istiqal, dipamerkan pada “Ramadan Raya Fest 2018” yang bertempat di Pasaraya. Al-Quran ini, memiliki ukuran 1,7 x 2,3 cm dengan ukuran teks 1x 1,5 cm dan ketebalan 492 halaman. (Foto: Tagar/Gilang)

Jakarta, (Tagar 29/5/2018) - Bermaksud memuliakan bulan Ramadhan tahun ini, Pasaraya The Pride of Indonesia menggelar acara dengan tema “Ramadan Raya Feast 2018” di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Dalam kegiatannya, pihak penyelenggara menghadirkan tujuh Al-Quran terbesar, terkecil, tertua, terberat, terindah, tertebal hingga terkuno yang dihimpun dari seluruh Indonesia.

"Tujuh display Al-Quran paling gede 150 kg 2x3 meter. Quran paling kecil 1,7 cm x 2,3 cm. Itu asli yang kita pajang di sini. Ada juga Al-Quran terindah dari Istiqlal yang tiap halamannya, tiap juz-nya dihiasi seluruh provinsi di Indonesia. Ada Quran terberat terbuat dari marmer, berat satu ton tapi nggak kita display semua di sini, satu aja. Ada juga Quran Braille," jelas Head of Marketing Communication Department Pasaraya, Patricia Veronica di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin (28/5).

Tujuh Al-Quran koleksi dari mushaf Museum Bayt Al-Quran tersebut memiliki cerita tersendiri, misalnya seperti mushaf Al-Quran terkecil se-Indonesia.

Mushaf Instanbul merupakan hibah dari Turki untuk Indonesia. Mushaf ini ditulis oleh Sayid Muhammad Abdul Latif asal Arab Saudi, yang diterbikan pada 1401 Hijriah atau sekitar tahun 1980-an.

Kemudian terdapat Mushaf Wonosobo, dapat dikatakan Al-Quran terbesar di Indonesia. Mushaf berukuran 2×3 meter dengan bobot 150 kilogram itu dikaryai oleh dua orang santri Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah di Wonosobo, Jawa Tengah di tahun 1991-1993.

Selanjutnya ada salah satu Al-Quran tertua di dunia, diperkirakan diciptakan pada akhir abad ke-1 atau awal abad ke-2 Hijriah, sehingga tanpa tanda titik dan tanda baca. Mushaf ini diklaim sebagai satu dari tujuh salinan mushaf yang diprakaryai Utsman bin Affan.

Dipamerkan juga Al-Quran terindah di Indonesia yang disebut Mushaf Istiqlal. Dikatakan indah, sebab Mushaf Istiqlal memiliki 40 macam keragaman hias yang diambil dari motif di Tanah Air. Karena begitu indah dan detil, lama waktu pengerjaannya mencapai empat tahun.

Selain itu, mushaf terberat yaitu Mushaf Mammer yang menggunakan marmer jenis White Carrara. Jika dilihat sekilas, Mushaf Marmer seperti menyerupai manuskrip mushaf kuno.

Serta juga tersedia mushaf tertebal yakni Mushaf Braille yang diterbitkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada 2012-2013. Seluruh jenis Al-Quran ini dapat Anda temui di Pasaraya Blok M, hingga 10 Juni 2018. (ard)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.