Berita sedih datang dari keluarga mantan Presdir Marugame Udon, Hajime Kondoh, atau yang lebih dikenal sebagai Papa Udon. Istri tercintanya, Fanny Kondoh, mengungkapkan bahwa suaminya telah menyiapkan nama untuk anak mereka sebelum meninggal dunia. Dalam sebuah curahan hati di konten YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Fanny mengenang momen-momen terakhir bersama suaminya dengan penuh haru.
Fanny mengisahkan bahwa proses embrio transfer dilakukan pada hari Senin, dan pada hari Selasa, suaminya harus dirawat inap. Sayangnya, seminggu kemudian, Hajime meninggal dunia. "Ketika dia sakaratul maut, dia menyentuh perutku dan berdoa, 'Ya Allah, lindungi anak dan istriku. Saya siap pergi, tapi lindungi istri dan anakku,'" ucap Fanny sambil menangis. Meskipun saat itu embrio transfer baru berjalan seminggu, Hajime sudah yakin Fanny akan hamil.
Menariknya, Hajime telah menyiapkan nama untuk anak mereka, meskipun belum tahu apakah Fanny benar-benar hamil. "Dia tahu aku akan hamil dan dia sudah menyiapkan nama yang menggunakan kanji, Kazuki," ungkap Fanny dengan mata berkaca-kaca. Kepercayaan dan harapan Hajime terhadap kelahiran anak mereka menunjukkan betapa besar cintanya kepada Fanny.
Hajime Kondoh dikenal sebagai pria yang berjuang melawan kanker kandung kemih selama lima tahun terakhir. Meskipun kondisinya sulit, dia tetap bersikeras ingin memiliki anak dari Fanny. "Suamiku, yang penting baginya adalah aku, bukan anaknya," kata Fanny. Hajime berpikir bahwa memiliki anak adalah cara untuk melindungi Fanny ketika dia tidak lagi ada di dunia ini.
Perjuangan dan cinta Hajime Kondoh terhadap keluarganya sungguh mengharukan. Meskipun usianya tidak panjang, dia tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Fanny dan calon anak mereka. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menghargai dan mencintai orang-orang terdekat kita.