Moeldoko Sebut UU Cipta Kerja Jadi Cita-cita Presiden Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja sudah sesuai dengan cita-cita dan janji Presiden Jokowi.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja sudah sesuai dengan cita-cita dan janji Presiden Jokowi. (Foto: Tagar/Popy)

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja sudah sesuai dengan cita-cita dan janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mewujudkan Indonesia Maju. 

Menurut Moeldoko, sejak awal Presiden Jokowi sudah memberi lima arahan dalam mewujudkan membangun Indonesia maju. Pertama, presiden ingin membangun sumber daya manusia sebagai prioritas. Kedua, menyiapkan infrastruktur berkelanjutan untuk menjamin konektivitas antarwilayah agar menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat.

Wajah baru Indonesia di masa mendatang itulah yang menjadi cita-cita, menjadi janji Presiden Jokowi.

Ketiga, terkait reformasi birokrasi, Presiden RI dua periode itu sempat menyebut perlunya kelincahan dalam menghadapi tantangan turbulensi global yang dihadapi Indonesia saat ini. 

Baca juga:  Din Syamsuddin Ungkit Uang Gaji Moeldoko dari Rakyat

Moeldoko meyaki UU Cipta Kerja menjadi salah satu instrumen untuk menjawab tantangan itu, termasuk dalam arahan Presiden Jokowi yang keempat, yaitu menyoal regulasi di bidang perizinan. Sementara arahan kelima adalah mempercepat transformasi ekonomi. 

Moeldoko menekankan, dengan keberadaan UU Cipta Kerja, Indonesia tidak lagi hanya tergantung sumber daya alam untuk di kemudian hari mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada jasa modern untuk meningkatkan daya saing manufaktur. 

"Wajah baru Indonesia di masa mendatang itulah yang menjadi cita-cita, menjadi janji Presiden Jokowi," ujarnya dalam siaran pers refleksi satu tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang diterima wartawan di Jakarta, dikutip Tagar, Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca juga: Moeldoko Sebut UU Cipta Kerja Dapat Bantu UMKM dan Koperasi

Dia menyesalkan banyak tokoh belum memahami isi Undang-Undang Cipta Kerja namun sudah menolak mentah-mentah UU yang telah disahkan DPR dalam Rapat Paripurna 5 Oktober 2020 tersebut. 

"Saya lihat banyak tokoh yang sesungguhnya belum memahami isi sepenuhnya, tapi keburu menolak. Padahal saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah persatuan," ucapnya.  

Moeldoko memastikan, keberadaan UU Cipta Kerja bukan untuk menyingkirkan pemikiran tertentu. Menurutnya, undang-undang ini ke depan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru seluas-luasnya.

"Kita mengupayakan ada jaminan lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan lebih baik, dan jaminan lebih baik bidang sosial. Itu poin yang penting," katanya. 

Dia menekankan sampai saat ini ada 33 juta orang yang mendaftar menjadi peserta Kartu Pra-Kerja. Hal itu menunjukkan betapa besar kebutuhan lapangan kerja di tengah pandemi ini. 

UU Cipta Kerja, lanjutnya, membuka kesempatan yang luar biasa bagi pengusaha UMKM dan koperasi. 

"Mereka yang tadinya mengurus perizinan panjang dan berbelit, nanti cukup lewat satu pintu saja. Sekali saja. Jadi jangan buru-buru komplain berlebihan padahal belum memahami penuh, isi dan substansi dari versi terakhir UU Cipta Kerja ini," ucap Moeldoko menegaskan. []

Berita terkait
Isu RS Covidkan Pasien, KI Jateng: Moeldoko Bikin Gaduh
Komisi Informasi (KI) Jateng menilai KSP Moeldoko telah membuat gaduh dengan ungkap isu rumah sakit sengaja mengcovidkan pasien.
Moeldoko: Pemerintah Gencarkan Kota Ramah HAM
Moeldoko menyatakan pemerintah terus berupaya menginisiasi program Kota Ramah Hak Asasi Manusia (HAM) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Moeldoko: UMKM Motor Bangkitnya Ekonomi Indonesia
Moeldoko menyebut UMKM menjadi motor yang mampu membangkitkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
0
Laksamana Linda Fagan Perempuan Pertama Kepala Pasukan Penjaga Pantai Amerika
Presiden Biden memuji Laksamana Linda Fagan perempuan pertama sebagai panglima baru Pasukan Penjaga Pantai atau Coast Guard