Modus Produksi dan Peredaran Uang Palsu Rp 16 M di Surabaya

Polrestabes Surabaya mengungkap produksi dan peredaran uang palsu sebanyak Rp 16 miliar. Enam orang ditangkap dalam kasus uang palsu.
Polrestabes Surabaya mengungkap produksi dan peredaran uang palsu sebanyak Rp 16 miliar. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya mengungkap sindikat percetakan dan peredaran uang palsu total sekira Rp 16 miliar. Dalam kasus ini Polrestabes Surabaya menangkap enam orang tersangka.

Enam tersangka ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya yakni SWD, 53 tahun, UMW, 34 tahun, SYF, 41 tahun, SUG, NSTM, 62 tahun, dan HRDS. Dari enam tersangka tersebut, dua diantaranya merupakan warga Jakarta.

Saat itu tersangka SGY menghubungi tersangka lainnya yakni SYF.

"Pengungkapan tindak pidana memproduksi dan peredaran uang Rupiah palsu, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 junto Pasal 27 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011, tentang mata uang. Jadi enam orang berhasil diamankan," ujar Wakil Kepala Resor Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Hartoyo saat jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Kamis, 5 November 2020.

Hartoyo mengatakan pengungkapan produksi uang palsu berawal pada pertengahan November 2019. Saat itu tersangka SGY mempunyai rencana untuk memproduksi uang palsu.

Baca juga:

"Saat itu tersangka SGY menghubungi tersangka lainnya yakni SYF. Mereka mencari rumah kontrakan di Jombang yang nantinya untuk memproduksi uang palsu," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Surabaya, Kamis, 5 November 2020.

Selain menghubungi SYF, SGY juga mengajak tersangka lainnya yakni HRDS yang bertugas untuk menyiapkan gambar atau sablon. Selanjutnya, pada April 2020 mulai membeli mesin berikut peralatan lainnya untuk mencetak uang palsu secara bertahap.

"Untuk mengadaan mesin cetaknya menghabiskan biaya kurang lebih Rp 100 juta. Pada Mei 2020 tersangka SGY mulai mencetak uang nominal Rp 100 ribu palsu sejumlah Rp 10 milyar," tuturnya.

Usai mencetak uang palsu sebanyak Rp 10 miliar, kata Hartoyo, selanjutnya dalam mengedarkan uang palsu tersebut SGY bekerja sama dengan tersangka lainnya yakni NSTM, SMJ, dan SMD.

"Tersangka NSTM di Jakarta dikasih sebanyak Rp 1 milyar. Selain itu, tersangka SMJ dan SMD di Jombang sebesar Rp 1 milyar," kata dia.

Sementara Deputi Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur, Imam Subarkah mengapresiasi Polrestabes Surabaya atas pengungkapan produksi dan peredaran uang palsu sebesar Rp 16 miliar.

"Tentunya kami mengapresiasi terungkapnya kasus ini. Karena bagaimana pun juga pemalsuan rupiah itu sudah termasuk melecehkan simbol negara," kata dia.

Apresiasi diberikan Bank Indonesia, karena yang ditangkap tidak hanya pengedar uang palsu, tetapi hingga pendanannya.

"Sangat apresiasi atas temuan ini, karena tidak hanya pengedarnya, tapi sampai dengan pembuatnya bahkan pendananya. Ini satu pengungkapan kasus sangat lengkap dan baik mencegah penyebaran uang palsu," tuturnya.

Imam mengaku akan membantu dan mendukung Polrestabes Surabaya untuk kepentingan investigasi dan penyidikan. Terkait produksi uang palsu diungkap, Imam mengaku masih jauh dari sempurna dan bisa dicek dengan cara 3D yakni Dilihat, Diraba, dan Diterawang.

"Saya lihat dari uang yang di publish sore hari ini sebenarnya bisa dikenali dengan 3D itu. Jadi walaupun sudah ada bahannya kasar, tapi tidak merata kasarnya," kata dia.

Ia mengatakan teknik cetak uang palsu sangat jauh dari sempurna, karena berbeda sehingga kasarnya tidak merata. Selain itu, jenis kertas yang dipakai juga sangat berbeda.

"Kalau ini bukan karena teknik cetak, tapi karena jenis kertasnya yang dipakai. Yang kedua, benang pengamannya kalau yang asli ditanam, dijahit. Ini teknik cetak seolah-olah ada benang pengaman. Kemudian kalau diterawang ini gambarnya ada tapi tidak sempurna, karena ini pencetakan," kata dia.[] 

Berita terkait
Aksi Bela Risma di Surabaya Pasca Dilaporkan ke Polda Jatim
Sejumlah pihak memberikan dukungan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang dilaporkan ke Polda Jatim oleh Ketua DPD KAI Surabaya.
Pemkot Surabaya Mitigasi Aliran Sungai Antisipas Banjir
Pemkot Surabaya mencatat ada 15 kecamatan untuk melakukan pemetaan risiko bencana banjir yang dilalui sungai.
Debat Pilkada Surabaya, Kinerja Risma Sorotan Dua Paslon
Dalam debat kandidat Pilkada Surabaya, Eri-Armudji lebih memuji kinerja Pemkot Surabaya di bawah kepemimpinan Risma. Sebaliknya Machfud-Mujiaman.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.