Modus Jambret yang Marak Saat Corona di Yogyakarta

Penjambretan dengan modus pura-pura bertanya marak di Yogyakarta. Terakhir dialami korban yang masih pelajar SMP.
Seorang saksi mata warga Soka Wetan, Bah Konyiel, 42 tahun saat menunjukkan lokasi kejadian penjambretan. (Foto Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Aksi penjambretan dengan modus pura-pura bertanya kepada calon korban sedang marak terjadi di Yogyakarta. Kali ini korbannya adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Dusun Soka Wetan, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

Peristiwa penjambretan itu terjadi di wilayah Soka Wetan, Merdikorejo, Tempel, Sleman pada Minggu, 17 Mei 2020 sekitar 05.30 WIB. Saat itu ada dua pelajar SMP sedang duduk di sebuah gardu usai jalan-jalan santai. Kemudian datang seorang pria tidak dikenal lalu menjambret satu buah ponsel milik salah satu pelajar tersebut.

Seorang saksi mata warga Soka Wetan, Bah Konyiel, 42 tahun, kepada wartawan mengatakan, kondisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) cenderung sepi. Saat pagi hari kerap dimanfaatkan oleh sejumlah anak-anak muda untuk kegiatan kebugaran.

"Setiap pagi itu biasa ada anak muda jalan-jalan. ketika sudah terang berjalan-jalan lalu melewati rumah saya juga. Jadi memang jalanan sepi," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Selasa, 19 Mei 2020.

Konyiel mendengar suara perempuan yang berteriak-teriak minta tolong. Saat ditemui, kedua pelajar itu mengaku menjadi korban perampasan secara paksa oleh seorang pria dengan modus pura-pura tanya alamat.

Konyiel mengatakan, korban pelajar yang dijambret tersebut bernama Salsa. Namun dirinya tidak kuasa mengejar pelaku lantaran pelaku sudah tancap gas lebih dahulu.

Ciri-ciri Pelaku Jambret

Dikonfirmasi terpisah, seorang rekan Salsa, Maudina yang turut menyaksikan kejadian tersebut menjelaskan bahwa Salsa sudah melaporkan peristiwa apes itu ke pihak kepolisian.

Lebih lanjut, saat itu mereka berkumpul di sekitar pos kamling setelah lelah berjalan-jalan. Pelaku jambret datang dari arah selatan menuju utara, kemudian berbalik arah dan menanyakan alamat kepada Salsa.

"Jadi kejadiannya itu hari Minggu pagi, saya sama temen saya namanya salsa (dia yang kena jambret) lagi duduk di depan gardu. Si jambret tiba-tiba berhenti tanya alamat tapi dia ngomongnya enggak kedengeran, jadi si Salsa ini mendekat tiba-tiba ponselnya diambil. Refleks kami teriak-teriak tapi jambretnya keburu pergi," kata Maudina kepada wartawan.

Menurut dia, pelaku jambret seorang pria paruh baya, saat merebut paksa tidak turun dari motornya. "Enggak pakai basa-basi lama lagi, dia (pelaku) langsung menjambret ponsel teman saya,"ucapnya.

Maudina menyebut pelaku jambret menggendarai sepeda motor Beat. Memiliki ciri-ciri berbadan besar, dan saat kejadian menggunakan jaket hitam. "Ciri-cirinya pakai masker hitam tali merah maroon, pake helm hitam, jaket hitam, celana pendek warna hitam, bandanya agak besar. Pelakunya laki-laki," ujarnya.

Si jambret tiba-tiba berhenti tanya alamat tapi dia ngomongnya enggak kedengeran, jadi si Salsa ini mendekat tiba-tiba ponselnya diambil.

Sementara itu Kepala Unit Reserse Kriminal Inspektur Dua Aji mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan masuk terkait peristiwa itu. Namun kepolisian sudah meminta Bhabinkantibmas agar tidak henti-henti memberikan imbauan kepada warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan. "Kita imbau kepada masyarakat agar selalu waspada di manapun berada," ucap Aji.

Tiga Kali dalam Sebulan

Dalam catatan Tagar, aksi penjambretan dengan modus pura-pura bertanya kepada calon korban dalam sebulan terakhir sudah tiga kali. Dua kejadian di Kota Yogyakarta dan satu kejadian di Sleman, seperti yang dialami siswi SMP tersebut.

Di Kota Yogyakarta, dua kali kejadian di wilayah Kecamatan Mantrijeeron. Keduanya terekam CCTV. Aksi pertama pada 23 April 2020, pelaku merampas kalung milik seorang perempuan di Jalan Parangtritis. Namun pelaku jambret gagal mendapatkan kalung karena hasil rampasan terjatuh di sekitar lokasi kejadian.

Aksi kedua terjadi pada 6 Mei 2020 pada pagi hari, di Kampung Gedongkiwo, Kecamatan Mantijeron, Kota Yogyakarta. Korban seorang ibu berusia 60 tahun. Penjambret berhasil merebut paksa kalung emas senilai Rp 1,7 juta. []

Berita terkait
Viral Jambret Gagal Dapat Kalung Emas di Yogyakarta
Jambret di Yogyakarta gagal mendapatkan kalung emas dari korban setelah barang jarahannya terjatuh yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Jambret Beraksi Selepas Subuh di Yogyakarta
Aksi jambret dengan modus pura-pura tanya kepada korban kembali terjadi di Kota Yogyakarta. Aksi dilakukan di pagi buta.
Viral Jambret Seret Perempuan 10 Meter di Sleman
Aksi penjambretan terjadi di pagi hari di Sleman. Korban berhasil mempertahankan tasnya, namun terseret hingga 10 meter.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu