Tangerang - Seorang sekuriti berinisial S di Kabupaten Tangerang telah mencabuli 14 anak dibawah umur. Modus pelaku, dengan cara mengiming-imingi korban Wifi gratis dan sejumlah uang.
Perbuatan bejatnya terungkap oleh orang tua salah satu korban. Ketika itu, orang tua korban berinisial R, 40, mendapat kabar teman anaknya hilang pada Rabu, 1 Juli 2020 malam. Setelah dicari, anak tersebut ternyata ditemukan oleh kedua orang tuanya di kontrakan pelaku.
Jangan sampai ada kejadian gini lagi, pelaku harus dihukum seberat beratnya lah, apalagi korbannya anak-anak.
Orang tua korban merasa curiga karena anaknya main di rumah pelaku secara diam-diam dan tertutup. Alas kakinya bahkan dimasukkan ke dalam kontrakan agar tidak ketahuan.
"Namanya orang tua ya curiga lah liat anaknya main PS apa main game, kok sendalnya pada dimasukkan," ucap dia.
Korban kemudian ditanya tentang kegiatan yang dilakukan. Namun, sang anak tak berani menjawab jujur dan mengaku sedang bermain game.
Akhirnya orang tua korban melaporkan hal itu ke Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat. Kemudian pelaku diinterogasi di hadapan orang tua korban yang didampingi ketua RT dan RW.
"Awalnya pelaku tidak menjawab dan belum mengakui perbuatannya. Setelah didesak, pelaku kemudian mengakui melakukan pencabulan, tapi belum disebutkan berapa anak yang jadi korban," ujarnya.
Aksi pencabulan itu dilakukan pelaku dengan memegang alat kelamin dan menelanjangi korban. Kemudian, keterangan itu dibenarkan oleh korbannya dan diakui ada anak-anak lain yang juga mengalami hal serupa, termasuk anak dari R.
"Pengakuan temen anak saya, dibilang anak saya juga kena. makanya saya tanya anak saya dengan cara pelan-pelan, ternyata anak saya ngakuin kalo dia dicabuli tapi cuma sekali," ujar R.
R mengatakan, sedikitnya ada 14 anak-anak jadi korban pelecehan seksual. Semua perbuatan tersebut dilakukannya di kontrakan pelaku. Orang tua dari ke-14 korban langsung melaporkannya ke Polsek Pagedangan.
Perbuatan keji pelaku dilakukan secara bergilir. Modusnya dengan iming-iming diberikan uang Rp 5 sampai 10 ribu. Tidak hanya itu, korban juga dipinjami handphone, motor, dan WiFi gratis.
"Jangan sampai ada kejadian gini lagi, pelaku harus dihukum seberat beratnya lah, apalagi korbannya anak-anak," ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana membenarkan terkait laporan aksi pencabulan terhadap 14 anak di bawah umur. Menurut keterangan warga, tersangka S sudah melakukan pencabulan sejak setahun yang lalu.
"Sampai dengan saat ini, korban yang sudah lapor ada empat orang. Enggak tahu nanti ada perkembangan korban berikutnya atau tidak. Kejadian ini udah lama setahun yang lalu, jadi berlanjut," ucapnya.
Rata-rata korban pencabulan berumur 14 tahun ke bawah. Kebanyakan mereka masih sekolah tingkat SD sampai dengan SMP. Korban paling tua kini duduk di kelas dua SMP.
"Pelaku melakukan pencabulan terhadap anak laki-laki semua,” ucap Margana.[]