Miris, 21 Difabel di Yogyakarta Terinfeksi HIV

Kasus HIV/AIDS di Yogyakarta jumlahnya terus bertambah. Bahkan ada fenomea baru, di mana 21 penyandang disabilitas terpapar penyakit ini.
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY yang juga Wakil Gubenur DIY, KGPAA Paku Alam X (tengah) mengajak semua komponen untuk bersatu menanggulangi HIV AIDS di DIY. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-\/AIDS) di Daerah Istimewa Yogyakata (DIY) semakin hari semakin meningkat. Bahkan ada fenomena baru di Yogyakarta, penyandang disabilitas yang terinfeksi HIV sampai Juni 2019 tercatat sebanyak 21 orang.

Secara umum jumlah kasus HIV/AIDS di Yogyakarta, 70% dari total penderitanya justru merupakan pasangan normal. Bukan dari kalangan yang selama ini dianggap beresiko tinggi mengidapnya, seperti lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) atau pekerja seks komersial (PSK)

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X mengatakan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS perlu menjadi perhatian.

“Jadi, kalau kita mengatakan kalangan LGBT, waria, PSK, atau pengguna narkoba suntik, menjadi yang mendominasi jumlah penderita AIDS, kenyataannya tidak. Justru mereka ini prosentasenya kecil. Yang tinggi malah pasangan normal,” katanya dalam seminar Peringatan Hari AIDS se-Dunia 2019 di Dinas Kebudayaan DIY, Rabu 4 Desember 2019.

Karena kasus ini layaknya musuh dalam selimut atau silence enemy.

Wakil Gubernur DIY ini mengungkapkan Indonesia masuk dalam daftar tujuh negara terburuk penanggulangan HIV/AIDS di Asia. Indikasinya ialah masih banyaknya korban meninggal dunia, serta kentalnya stigma negatif-diskriminatif kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Sri Paduka, sapaan KGPAA Paku Alam X mengatakan stigma ini justru harus menjadi perhatian bersama. "Karena kasus ini layaknya musuh dalam selimut atau silence enemy. Dan semakin ke sini justru kebanyakan menimpa perempuan,” ungkapnya.

Adipati Kadipaten Pura Pakualaman ini mengatakan kasus HIV/AIDS di Indonesia masih terus meningkat, dengan jumlah terlapor di tingkat nasional sampai Januari 2019, berjumlah 326.281 HIV. Epidemi HIV-AIDS di DIY pun masih berlanjut. Sampai triwulan kedua tahun 2019, tercatat 4.990 orang terinfeksi HIV, dan masuk tahap AIDS sebanyak 1.689 orang.

Lebih lanjut Paku Alam X mengatakan, data anak terinfeksi HIV baru dari orang tua di DIY, tercatat ada 61 anak. Bahkan, terjadi fenomena baru, yakni penyandang disabilitas yang terinfeksi HIV yang sampai dengan Juni 2019 tercatat sebanyak 21 orang. 

“Melihat fenomena ini, kita tidak boleh berdiam diri. Jelas sudah, tanggung jawab meminimalisir kasus HIV/AIDS merupakan tanggung jawab kita semua,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastutie mengungkapkan data-data terkait HIV/AIDS di DIY berdasarkan zero surveilans sentinel, infeksi HIV pada ibu hamil belum mencapai angka 1%. Presentase ini masih berada pada level epidemi terkonsentrasi.

Namun, kata dia, jika melihat pemodelan perkembangan epidemi, jumlah infeksi masih akan terus bertambah. "Hal ini seiring dengan terbukanya fenomena gunung es. Apalagi angka infeksi pada ibu rumah tangga cukup tinggi. Karena itu perlu diwaspadai penularan HIV pada bayi,” paparnya.

Dia mengatakan adanya kasus HIV pada bayi dan anak menjadi tantangan dan kendala tersendiri bagi upaya penanggulangan HIV/AIDS di DIY. Untuk itu, pihaknya akan memastikan semua ibu hamil menjalankan screening HIV serta memastikan ibu hamil yang reaktif mendapat pengobatan. 

Selain itu memastikan ibu hamil yang reaktif menerima layanan kesehatan hingga persalinan sesuai standar. []

Baca Juga:

Berita terkait
Menelusuri Akar Kasus HIV/AIDS Pertama di Indonesia
Pemerintah menetapkan kasus HIV/AIDS pertama di Indonesia yaitu HIV/AIDS yang terdeteksi pada turis gay Belanda di RS Sanglah Denpasar tahun 1987
Gencar Sosialisasi Penderita HIV di Jatim Menurun
Berdasarkan data Dinkes Jatim, jumlah penderita HIV pada 2018 sekitar 8.000 orang dan tahun 2019 jumlahnya menurun menjadi 7.000 penderita.
Hari Aids Sedunia, Tes HIV Bisa Sendiri di Rumah
Seluruh masyarakat di dunia selalu memperingati 1 Desember sebagai Hari Aids Sedunia untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi