Mimpi Nenek Banget Akhirnya Terwujud

Ia tak menyangka jika mimpi punya tempat tinggal yang lebih layak akhirnya kesampaian.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau rehabiltasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Jepara, Kamis (18/10). (Foto: Istimewa)

Semarang, (Tagar 18/10/2018) - Mata Nenek Banget (70), warga Desa Kancilan, Kecamatan Kembang, Jepara, Jawa Tengah (Jateng) berkaca. Ia tak menyangka jika mimpi punya tempat tinggal yang lebih layak akhirnya kesampaian.

Kini, wanita uzur yang sebatangkara itu pun tak bingung lagi menghabiskan waktu tuanya di rumah. Lewat program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, rumah reotnya bakal tinggal kenangan.

"Senang sekali rumah saya akhirnya diperbaiki. Sudah lama saya berharap rumah diperbaiki karena sudah rusak. Dinding rumah anyaman bambu sudah rusak dimakan rayap. Sudah mau roboh," kata dia, Kamis (18/10).

Sekitar sepekan lalu, proses rehab rumah Nenek Banget dimulai. Bahan bangunan didapat dari bantuan rehab RTLH senilai Rp 15 juta. Sedangkan pengerjaannya dilakulan secara gotong royong oleh warga Desa Kancilan.

Nenek Banget mengaku tidak dapat membangun rumahnya sendiri karena tidak memiliki uang. Selama ini ia tinggal seorang diri. Faktor umur dan tubuh yang renta membuatnya tidak bisa bekerja seperti tetangga, meski buruh tani. Sehari-hari ia dibantu tetangga untuk penuhi keperluan hidupnya.

"Saya tidak kerja, tidak punya apa-apa. Mau makan saja susah apalagi buat perbaiki rumah. Saya terimakasih sekali kepada pemerintah yang telah memperbaiki rumah saya ini," imbuh dia.

Nenek Banget merupakan satu dari lima warga Desa Kancilan yang rumahnya direhab melalui program rehab RTLH. Warga lain penerima bantuan, Kasuwi (65) mengaku seperti menerima berkah dari Tuhan.

"Wah jelas senang sekali, soalnya rumah saya sudah mau roboh, kalau hujan basah semua. Lha ini dibangunkan rumah oleh pemerintah, rasanya bersyukur sekali," ucap dia.

Pemprov Jateng mencatat sebanyak 1.600.000 lebih rumah di Jateng masih dalam kondisi tidak layak huni. Jumlah tersebut jauh turun dibanding data di 2013 yang menunjukkan ada lebih dari 2 juta RTLH.

"Tidak tahu mau selesai sampai kapan tapi kalau polanya tidak keroyokan tidak akan selesai," ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar menyebut tahun ini menargetkan perbaikan sebanyak 30.000 unit rumah warga yang tidak layak huni. Target  tersebut meningkat dibanding realisasi di tahun-tahun sebelumnya. Pada 2016 lalu, Pemprov Jateng memperbaiki RTLH sebanyak 3.601 unit dan di 2017 menyasar 20.000 unit RTLH.

"Saya menargetkan, kalau ada rumah tidak layak huni di Jawa Tengah, para pemangku wilayah khususnya perangkat desa melakukan reaksi cepat. Nanti akan kami bantu dari keuangan yang ada termasuk dari dana desa," tutur dia.

Bagi Ganjar, persoalan RTLH tidak akan tuntas jika hanya ditangani pemerintah. Untuk itu pihaknya terus mendorong dan menggerakkan sumber keuangan lainnya, seperti Baznas, CSR dan pihak-pihak lain yang ingin membantu.

"Tidak hanya membangun rumah tapi juga harus nyaman dan sehat," tukas dia. []

Berita terkait