Militer China Disebut Kembangkan Jubah Tembus Pandang Agar Tak Terlacak

Militer China membuat jubah tembus pandang agar tak terdeteksi oleh satelit.
Pesawat milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang mengangkut prajurit militer dan peralatan medis tiba di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Minggu, 2 Februari 2020. (Foto: Antara/HO-Xinhua/mii/Xinhua)

TAGAR.id, Jakarta - Militer China membuat jubah tembus pandang agar tak terdeteksi oleh satelit. Mengutip South China Morning Post, pakaian itu saat ini sedang dikembangkan oleh Universitas Teknik Angkatan Udara di Xian, Shaanxi, China. 

Mereka menyebut bahan pakaian ini sangat ringan dan memiliki sirkuit yang dapat mengubah pola radar pelacak.

Pemimpin Penelitian Xu Hexiu memaparkan bahwa pada pola biasanya, gelombang radar akan memantul kembali ke arah yang berbeda bila mengenai target yang tidak rata. Dengan sirkuit yang ada di jubah itu, gelombang akan terpantul ke arah yang sama dan membuatnya terlihat hanya seperti permukaan datar biasa.

"Target yang ditutupi jubah tembus pandang akan tampak seperti sebidang tanah yang datar. Fleksibilitas bahan yang tidak biasa inilah yang dapat membantu membuat objek hampir tidak terlihat bahkan oleh satelit radar," katanya dikutip Minggu, 17 April 2022.

Dalam laporan yang diterbitkan di Journal of Infrared and Millimeter Waves bulan lalu, jubah ini disebut memiliki beberapa lapisan. Tim Xu menggunakan teknologi cetak 3D unik untuk membuat sirkuit pada selembar kain lembut setipis rambut manusia dengan presisi yang sangat tinggi.

"Target yang ditutupi jubah tembus pandang akan tampak seperti sebidang tanah yang datar. Fleksibilitas bahan yang tidak biasa inilah yang dapat membantu membuat objek hampir tidak terlihat bahkan oleh satelit radar," katanya.

Dalam laporan yang diterbitkan di Journal of Infrared and Millimeter Waves bulan lalu, jubah ini disebut memiliki beberapa lapisan. Tim Xu menggunakan teknologi cetak 3D unik untuk membuat sirkuit pada selembar kain lembut setipis rambut manusia dengan presisi yang sangat tinggi.[]

Berita terkait
Amerika Berusaha Lawan Kampanye China di Kepulauan Solomon
AS kini memiliki sebuah konsulat di Honiara, Ibu Kota Kepulauan Solomon, setelah menutup kedutaannya pada tahun 1993
Perusahaan Migas China Hengkang Karena Takut Sanksi
Produsen minyak dan gas lepas pantai terbesar China, CNOOC, bersiap untuk menghentikan operasinya di Inggris, Kanada, dan AS
Lockdown di China Picu Kenaikan Harga di Negara-negara Lain
Kebijakan penutupan wilayah (lockdown) di beberapa kota di China untuk meredam perebakan Covid-19 akan menggoyahkan aktivitas ekspor dan impor
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi