Messi Barcelona yang Beda dengan Messi Argentina

Lionel Messi memberi banyak trofi bagi Barcelona. Namun di timnas Argentina, Messi bak kartu mati karena belum memberi trofi juara.
Lionel Messi berharap bisa memberikan trofi pertama bagi Argentina di Copa America 2019. Messi meraih sukses di klub Barcelona, namun dirinya belum pernah membawa Argentina meraih gelar juara. (Foto: sportbible.com)

Jakarta - Lionel Messi di Barcelona berbeda dengan di Argentina. Di Barca, dia sudah menjadi ikon yang memberi berbagai trofi. Berbagai rekor individu pun sudah diraihnya, termasuk top scorer sepanjang masa klub dan La Liga Spanyol. Namun Messi di Argentina seperti menjadi kartu mati. 

Prestasi Argentina tak sebanding dengan Barca meski sama-sama memiliki Messi. Bersama pemain depan yang kini berusia 31, Barca meraih kembali kejayaan selama hampir dua dekade. Tercatat 10 trofi La Liga Spanyol diberikan Messi untuk Barca. Belum lagi empat trofi Liga Champions, enam Copa del Rey sampai tiga UEFA Super Cup dan FIFA Club World Cup.

Hanya  Liga Europa yang tidak bisa diberikan Messi. Bukan karena apa, selama ada Messi Barca tak pernah berlaga di kasta kedua Eropa. Saat berlaga di Liga Champions, Barca pun tak pernah tersingkir di babak awal sehingga harus bermain di Liga Europa. 

Bagaimana dengan Argentina? Di luar medali emas di Olimpiade 2008 saat masih yunior, Messi tak pernah mengantarkan Albiceleste meraih trofi. Padahal, pemain yang baru saja terpilih sebagai atlet dengan pemasukan tertinggi di tahun 2019 versi Majalah Forbes ini sudah empat kali membawa Argentina ke final. 

Banyak di antara mereka yang baru pertama kali tampil di turnamen. Tetapi ini tidak menghentikan Argentina untuk memenangkan Copa America

Mereka tiga kali mencapai final Copa America 2007, 2015 dan 2016 serta Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil. Ironisnya Messi selalu meraih penghargaan individu di setiap final yang dijalaninya. 

Messi meraih Golden Ball karena menjadi yang terbaik di Piala Dunia 2014. Di Copa America 2017, dia terpilih sebagai pemain muda terbaik. Sebuah ironis bagi pemain yang mengukir prestasi luar biasa di klub. 

Puncaknya kegagalan di Piala Dunia 2014 yang menjadikan Messi sebagai sasaran kritik dari seluruh Argentina. 

"Orang mengritik kami dari segala penjuru," kata Messi mengenang kekalahan 0-1 dari Jerman

Kegagalan itu yang membuat Messi memutuskan untuk pensiun dari timnas. Pasalnya dia merasa terpukul. "Kekalahan di final Piala Dunia itu yang terutama. Itu membuat saya sangat kecewa," jawabnya.

Batal Pensiun

Dia memang kemudian batal pensiun meski Argentina kembali gagal dua kali berturut-turut di final Copa America. Begitu pula saat Argentina menjalani kualifikasi Piala Dunia 2018, Messi sempat tidak masuk skuat. 

Messi akhirnya kembali bergabung dan mencetak hat-trick saat menang 3-1 atas Ekuador di laga terakhir kualifikasi. Argentina lolos ke putaran final, namun langkah mereka dihentikan Prancis yang kemudian tampil sebagai juara. 

Meski lagi-lagi gagal, kali ini tidak ada pernyataan pensiun dari Messi. Dia tegaskan sampai kapan pun berusaha memberi trofi bagi Argentina. 

"Saya ingin mengakhiri karier saya dengan memenangi trofi untuk timnas," kata Messi. Dan ada faktor lain yang membuat Messi batal pensiun, yaitu sang anak. Thiago, anak pertamanya yang berusia tujuh tahun sangat ingin menyaksikan Messi bermain untuk Argentina. 

"Thiago sangat ingin saya bermain untuk timnas," ujar Messi kepada Fox Sports

Kini, Messi berharap menghapus kegagalan itu di Copa America 2019. Meski skuat sudah berubah dan banyak di antaranya baru pertama kali tampil di Copa America, namun dia optimistis bisa membawa Argentina meraih gelar juara.

"Kami akan ke Brasil dengan harapan dan motivasi sama seperti sebelumnya. Argentina akan melalui proses perubahan bersama pemain baru dan masih muda," ujarnya.

"Banyak di antara mereka yang baru pertama kali tampil di turnamen. Tetapi ini tidak menghentikan Argentina untuk memenangkan Copa America," jawabnya tegas. 

Penggila sepak bola Argentina tentu berharap Messi bisa mewujudkan ambisinya. Bahkan satu gelar saja sudah bisa menghapus kekecewaan Messi dan Argentina. Setidaknya Messi sudah tidak lagi beda di Barca dan Argentina. []

Berita terkait Copa America 2019: 

Berita terkait
0
Ukraina dan Moldova Resmi Sebagai Kandidat Anggota Uni Eropa
KTT Uni Eropa akhirnya memberikan status “kandidat resmi“ kepada Ukraina dan Moldova yang disebut sebagai momen unik dan bersejarah