Mesir Identifikasi Pelaku Bom Gereja

Mesir telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri yang menyerang sebuah katedral di Alexandria sebagai Mahmoud Hassan Mubarak Abdullah.
Mahmoud Hassan Mubarak Abdullah (Foto: egyptliveuamap.com)

Kairo, (Tagar 13/4/2017) - Mesir telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri yang menyerang sebuah katedral di Alexandria sebagai Mahmoud Hassan Mubarak Abdullah, 31 tahun. Abdullah merupakan seorang buronan terkait dengan sel jaringan pemberontak yang telah melakukan serangkaian serangan sebelumnya di negara itu.

Abdullah meledakkan dirinya di pintu masuk Katedral Saint Markus dan menewaskan 17 orang. Beberapa jam sebelumnya, aksi bom terjadi di sebuah gereja di Tanta, sebuah kota di Delta Nil.

Pemerintah Mesir memberlakukan tiga bulan keadaan darurat untuk menanggapi serangan itu.

Kementerian dalam negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Abdullah telah menjadi penduduk provinsi Suez dan bekerja untuk sebuah Perusahaan minyak bumi.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Minggu Palma, seminggu sebelum Koptik Paskah, dengan jumlah korban tewas keseluruhannya mencapai 44 orang dan melukai banyak korban lainnya.

Kementerian dalam negeri mengatakan bahwa Abdullah memiliki hubungan dengan sel kelompok pemberontak yang berada di balik peristiwa bom bunuh diri di Katedral Koptik utama Kairo, Desember lalu. Serangan tersebut juga diklaim oleh Kelompok ISIS.

Pihak berwenang masih berusaha mengidentifikasi pelaku penyerangan di Tanta, kata kementerian itu. Mereka menambahkan bahwa pasukan keamanan telah berhasil membunuh tujuh tersangka pemberontak dalam baku tembak yang terjadi pada Senin, mereka diyakini tengah merencanakan serangan terhadap umat Kristen minoritas.

Pernyataan itu mengidentifikasi 19 tersangka pemberontak lainnya yang diyakini memiliki jaringan sel yang sama dan menawarkan 100 ribu pound Mesir, sebagai hadiah bagi siapapun yang dapat memberikan informasi terkait keberadaan mereka.

Serangan pada Minggu itu adalah aksi yang terbaru terhadap kelompok pemeluk agama minoritas yang semakin menjadi target sasaran serangan kelompok pemberontak. Para pemberontak itu juga menantang Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas itu sebagai bagian dari kampanye melawan tindakan ekstremis.

Kelompok IS telah mengobarkan perang skala kecil terhadap para tentara dan polisi di Semenanjung Sinai, Mesir selama bertahun-tahun, namun akhir-akhir ini mereka menjadi lebih fokus melakukan serangan dengan target umat Kristen dan memperluas jangkauan mereka ke daratan Mesir. (Fet/Ant/Reuters)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.