Mesir Berlakukan Darurat Tiga Bulan Pasca Ledakan

Mesir berlakukan keadaan darurat tiga bulan. Pengumuman disampaikan Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi
Para pelayat mengangkat peti jenazah ke gereja Koptik yang diledakkan pada hari Minggu di Tanta, Mesir, Minggu (9/4). (Foto: Ant/Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Kairo, (Tagar 10/4/2017) - Mesir berlakukan keadaan darurat tiga bulan. Pengumuman disampaikan Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi melalui televisi beberapa jam setelah dua ledakan mematikan di Mesir Utara yang menelan puluhan korban jiwa dan melukai lebih dari 120 orang.

Minggu (9/4) malam, kelompok ISIS dalam jejaring berita yang diberi nama “Amaq” mengaku bertanggungjawab atas pemboman di Gereja Mar Girgis (Kota Tanta) dan Gereja Saint Mark (Kota Iskandariyah) yang keduanya berada di Mesir.

As-Sisi menyampaikan pengutukannya yang paling keras dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga korbam. Presiden Mesir ini juga mengumumkan tiga hari berkabung.

“Aksi teror ini ditujukan kepada negara bersama warganya, pemeluk Koptik dan orang Muslim, dan itu takkan pernah menghancurkan tekad rakyat Mesir dan keinginan sejati mereka untuk melawan kekuatan jahat,” ucapnya.

Pemimpin Gereja Ortodok Mesir Paus Tawadros II yang berada di gereja yang diserang menyatakan pengertiannya. “Rakyat Mesir bersatu dalam satu wadah untuk menghadapi aksi teror hitam sampai itu dihapuskan,” ujarnya setelah ledakan.

Universitas Al-Azhar yang berpusat di Kairo dan merupakan lembaga pengajaran Islam tertinggi di Mesir serta Dunia Muslim Sunni, mencap ledakan itu sebagai kejahatan mengerikan terhadap semua warga Mesir. (yps/ant)

Berita terkait
0
Mobil Ekstremis Anti-Islam di Norwegia Ditabrak Setelah Bakar Al Quran
Pemimpin kelompok ekstremis anti-Islam di Norwegia terlibat dalam aksi kejar-kejaran mobil dengan polisi dan akibatkan tabrakan 2 Juli 2022