Merindukan Keadilan Ekonomi, Jokowi: Jangan Lihat Jawa Saja, Lihat Juga Papua

"Lihat Papua, jalan utama 60 kilometer memakan 3 hari, harus memasak di dalam hutan. Bagaimana perasaan saudara-saudara kita di Papua, di sini seperti ini, di sana seperti itu."
Presiden Joko Widodo menghadiri acara hari lahir ke-45 PPP di Semarang, Jateng, Sabtu (14/4/2018). (Foto: Tagar/Agus Joyo)

Semarang, (Tagar 14/4/2018) - Presiden Joko Widodo menyatakan terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan di semua wilayah di Tanah Air. 

Ia menyatakan hal itu di hadapan ribuan penyuluh lintas agama se-Jateng di Semarang.

Jokowi mengungkapkan salah satu perhatian pemerintah saat ini adalah membangun sarana fisik di wilayah timur Indonesia.

"Bagaimana (kondisi) Indonesia bagian barat, tengah, timur. Kita tunjukkan pembangunan infrastruktur, jangan lihat di Jawa saja. Lihat Papua, jalan utama 60 kilometer memakan 3 hari, harus memasak di dalam hutan. Ini ketimpangan antarwilayah yang sering saya sampaikan. Bagaimana perasaan saudara-saudara kita di Papua, di sini seperti ini, di sana seperti itu," ujarnya, Sabtu (14/4/2018).

Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa saat ini masih jauh tertinggal. Ia menargetkan jalan utama antarprovinsi dan antarkecamatan di Papua sudah terhubung semua pada 2019. 

"InsyaAllah 2019 sudah tersambung semua jalan antarprovinsi dan antarkabupaten di Papua," ujarnya.

Jokowi juga menyebut kesenjangan kemiskinan menjadi tantangan berat bagi bangsa Indonesia. Karenanya dia minta masyarakat tidak menghabiskan energi hanya untuk mengurusi perbedaan politik.

Demi pembangunan nasional, lanjutnya, masyarakat harus tetap menjaga persatuan. Jangan sampai, gara-gara berbeda politik, masyarakat menjadi terpecah dan akhirnya berimbas pada jalannya pembangunan.

"Sampaikan ke masyarakat, berbeda dalam demokrasi itu biasa. Antartetangga beda pilihan tidak apa-apa, mungkin dalam rumah beda pilihan juga tidak apa-apa," sambungnya.

"Nanti 2019 ada Pilpres, sampaikan ke masyarakat, berbeda dalam demokrasi itu biasa. Tapi ingat, sampaikan pilih pemimpin yang paling baik," ujar Jokowi. (ags)

Berita terkait
0
PPATK Sebut Ada Indikasi Dana Mengalir ke Aktivitas Terlarang
PPATK temukan ada dugaan penyelewengan dana organisasi ACT, selain kepentingan pribadi ada indikasi dana mengalir ke aktivitas terlarang