Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyiapkan skema penggabungan usaha atau merger tiga bank syariah yang kemungkinan akan dilakukan pada Februari tahun depan. Ketiga bank syariah itu yakni Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah.
Setelah merger, total aset bank syariah baru ini akan mencapai kisaran Rp 220 triliun - Rp 225 triliun. Dengan aset sebesar itu, bank syariah hasil merger ini akan menjadi bank terbesar ketujuh di Indonesia dari sisi aset.
Kami juga berhasil melakukan efisiensi dan bisa dilihat dari meningkatnya rasio dana murah.
Salah satu bank syariah itu, Bank Syariah Mandiri (BSM) yang meskipun di tengah pandemi berhasil mempertahankan kinerja positifnya. Hingga Juni 2020, BSM mencatat kenaikan aset sebesar 13,26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 114,4 triliun.
Sementara laba bersih yang berhasil ditoreh hingga akhir Agustus 2020 bertumbuh 26,58 persen secara tahunan (year on year) menjadi Rp957 miliar. Bank ini juga berhasil meningkatkan pembiayaan hingga 6,18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 76,66 triliun. Dari pembiayaan tersebut, segmen ritel bertumbuh 12,52 persen menjadi Rp 48,55 triliun seiring strategi fokus yang ditetapkan.
Peningkatan laba bersih dan pembiayaan BSM ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17 persen menjadi Rp 99,12 triliun per Agustus. Sementara itu, rasio non performing finance (NPF) perseroan berhasil ditekan 0,27 persen menjadi 2,51 persen di periode yang sama.
Hingga 31 Agustus 2020, restrukturisasi pembiayaan yang dilakukan Bank Mandiri Syariah sudah mencakup 29 ribu nasabah dengan outstanding Rp 7,1 triliun. "Kami juga berhasil melakukan efisiensi dan bisa dilihat dari meningkatnya rasio dana murah atau per Agustus mencapai 59 persen dari total pendanaan,” ujar Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Toni EB Subari dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Menurut Toni, secara umum perbankan syariah berpotensi tumbuh dan berkembang meski tekanan menimpa ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi. Peluang pertumbuhan ini tercermin dari terjaganya kinerja positif industri perbankan syariah, khususnya BSM sejak beberapa tahun terakhir.
BSM juga terus mengembangkan teknologi digitalnya agar bisa menghadirkan lebih banyak kemudahan untuk nasabah.
Sejak 2017 lalu, pertumbuhan total aset perbankan syariah selalu berada di atas rata-rata kenaikan nilai aset perbankan konvensional dan nasional. Posisi terakhir, per Juni 2020 nilai aset perbankan syariah tumbuh 9,88 persen secara yoy. Pada saat yang sama, pertumbuhan aset perbankan konvensional dan nasional berturut-turut adalah 5,37 persen dan 5,63 persen secara yoy.
Tren yang sama juga terjadi dari sisi pembiayaan dan pendanaan. Pertumbuhan dua indikator ini pada industri perbankan syariah selalu melampaui angka yang diraih perbankan konvensional.
Direktur IT, Operations & Digital Banking Bank Mandiri Syariah, Achmad Syafii menegaskan komitmen perseroan untuk terus memenuhi kebutuhan nasabah meski pandemi masih terjadi. Salah satu caranya adalah mengoptimalkan layanan berbasis digital yang sudah dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir.
Dalam mengembangkan layanan digitalnya, Mandiri Syariah tidak hanya menghadirkan beragam fitur layanan keuangan bagi nasabah. Lebih dari itu, perseroan juga mengedepankan unsur empati dan sosial.
BSM juga terus mengembangkan teknologi digitalnya agar bisa menghadirkan lebih banyak kemudahan untuk nasabah. Salah satunya, kini perseroan memiliki infrastruktur untuk memperluas layanan berbasis API atau open banking. Perseroan juga memiliki layanan pembukaan rekening daring, dan menjadi bank syariah pertama yang menjalankan sistem online onboarding (pembukaan rekening online) di Indonesia.
Kehadiran layanan online onboarding Bank Mandiri Syariah terbukti ampuh menjaga kinerja perseroan selama pandemi berlangsung. Menurut Achmad, hingga Agustus 2020 sudah ada 140.000 rekening baru yang dibuka melalui fitur ini.
“Saat ini sudah 40 persen pembukaan rekening Mandiri Syariah dilakukan secara online. Prosesnya ini instan dan nasabah baru bisa langsung bertransaksi. Kemudian kami juga memiliki layanan investasi sukuk bagi investor ritel yang bisa diakses secara daring,” ujar Achmad. []
- Baca Juga: Merger Bank Syariah BUMN, Dijamin Tak Ada PHK Karyawan
- Merger Bank Syariah BUMN, Begini Kinerja BNI Syariah