Merespons Permintaan Daerah, PSSI Akan Gelar Sepakbola Wanita Liga 3 2019

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menargetkan kompetisi profesional sepakbola wanita Liga 3 bergulir 2019 untuk merespon permintaan sejumlah daerah.
Anggota Exco PSSI Papat Yunisal di Palembang mengatakan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menargetkan kompetisi profesional sepakbola wanita Liga 3 bergulir pada 2019 untuk merespon permintaan sejumlah daerah.(Foto:Ist)

Palembang, (Tagar 11/12/2017) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menargetkan kompetisi profesional sepak bola wanita Liga 3 bergulir pada 2019 untuk merespon permintaan sejumlah daerah.

Anggota Exco PSSI Papat Yunisal di Palembang, Sumatera Selatan, Senin, mengatakan, sebenarnya PSSI sudah berminat untuk menggelar pada 2018 namun terkendala belum terbentuknya Asosiasi Sepakbola Wanita.

"Kini asosiasinya sudah terbentuk, baru saja di Palembang pada 8 Desember lalu. Semoga saja dengan terbentuknya wadah ini, rencana menggelar kompetisi profesional bisa diwujudkan," kata Papat.

Selain itu, kendala lain mengapa tidak bisa dilaksanakan tahun mendatang, yakni sudah terdapat sejumlah agenda kompetisi internasional yang harus diikuti Timnas pada 2018.

PSSI diminta menyiapkan Timnas putri untuk Piala AFF pada Maret dan Tim Asian Games untuk bertanding pada Agustus 2018.

"Saat ini PSSI sedang menyeleksi atlet untuk memperkuat Timnas di Piala Pertiwi yang saat ini sedang berlangsung," kata dia.

Sepakbola wanita tergolong minim kompetisi meski beberapa provinsi di Indonesia serius membina atletnya. Pada 2017 hanya ada satu kompetisi yakni Piala Pertiwi yang khusus digelar untuk tes event Asian Games XVIII.

Jika tidak ada Piala Pertiwi, artinya tidak ada kompetisi sama sekali sehingga peluang tersisa hanya pada Pekan Olahraga Nasional yang bergulir setiap empat tahun sekali.

Ketua Asprov PSSI Sumsel Musni Wijaya mengatakan Sumsel sangat berminat untuk berkompetisi profesional karena telah memiliki klub Persimura yang dibina oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. "Namun jika tidak ada kompetisinya, sulit untuk melakukan pembinaan berkesimbungan," ujar dia.(ant/wwn)

Berita terkait
0
Kenapa Bharada E Pegang Glock 17, Itu Senjata Polisi Pangkat Kapten ke Atas, Kata Trimedya Panjaitan
Kenapa Bharada E pegang Glock 17 saat menembak Brigadir J, itu senjata polisi dengan pangkat Kapten ke atas, kata Trimedya Panjaitan dari PDIP.