Mereka Korban Kriminalitas Suporter Bola Indonesia

Tak hanya antarsuporter, masyarakat yang tak tahu apa-apa, yang tak ikut-ikutan, hanya kebetulan berada dalam waktu dan tempat yang salah pun bisa jadi korban.
Koreografi suporter PSS Sleman dalam lanjutan liga 2 Indonesia di stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. (Tagar/Gilang)

Jakarta, (Tagar 3/7/2018) - Kekerasan menjurus tindak kriminal, bukanlah hal asing dalam brutalitas suporter sepak bola. Kematian bisa menjadi resiko terburuk bagi mereka yang berhadapan dengan massa suporter. 

Tak hanya antarsuporter, masyarakat yang tak tahu apa-apa, yang tak ikut-ikutan, hanya kebetulan berada dalam waktu dan tempat yang salah pun bisa jadi korban kegarangan manusia-manusia fanatik yang membela tim kesayangannya secara berlebihan.

Sekedar mengingatkan, inilah beberapa korban yang harus  kehilangan nyawanya akibat persaingan dan perseteruan antarsuporter bola di Indonesia;

Ricko Andrean
Suporter Persib Bandung ini, dikeroyok hingga tewas dalam laga Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, (22/8/2017). Saat kejadian, Ricko tengah mencoba menolong salah satu penonton yang dianggap suporter Persija, oleh oknum Bobotoh. 

Namun, Ricko justru dihajar rekan suporternya sendiri dikarenakan tak mengenakan atribut Persib, Ricko disangka anggota The Jakmania, hingga akhirnya dikeroyok hingga mengalami gegar otak. Pria berusia 19 tahun ini sempat koma selama 5 hari di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia pada Kamis, (27/07/2017).

Rizal Yanwar Saputra
Suporter Persija yang tewas akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum Viking usai laga Persija Jakarta kontra Bhayangkara FC, Minggu (12/11/17). 

Kejadian bermula saat Korlap Viking Pelaukan dan Viking Tanggul meminta anggota berkumpul di kampung Pelaukan dan mencegat anggota The Jak di Jalan Raya Utama Pilar, Sukatani, Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Setelah target melintas di tempat kejadian perkara (TKP), dua orang yang menyamar pun berteriak dan Viking yang menunggu langsung mengeroyok korban. Salah satu tersangka membacok korban yang kemudian jatuh di jalan. Akibat serangan itu, Rizal mendapat luka parah di bagian kepalanya. Dia pun akhirnya meninggal setelah mendapat serangan brutal tersebut.

Korban memang sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Husada, namun pihak medis menyatakan korban dinyatakan meninggal di TKP. Polres Metro Bekasi telah menangkap empat pelaku, sementara dua pelaku lainnya, Korlap Viking Pelaukan dan Korlap Viking Tanggul masih dalam pencarian.

Dari mata pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni menyesalkan masih adanya permusuhan antarkelompok suporter di Tanah Air. Menurutnya, dapat menghambat pengembangan sport tourism yang tengah digencarkan Pemerintah RI. 

"Untuk Indonesia, sepak bola adalah cabang olahraga yang bisa diandalkan untuk membantu pengembangan sport tourism," kata Kusnaeni dalam acara "Diklat Manajemen Industri Olahraga" yang digelar Asdep Industri dan Promosi Olahraga Kemenpora RI di Bandung, 28 Juni-2 Juli 2018 seperti yang dikutip eyesoccer.id.

Dirinya berharap permusuhan antarkelompok suporter segera disudahi. Sehingga tumbuh iklim yang kondusif di mana suporter bisa bepergian ke manapun untuk mendukung timnya bertanding. "Namun kalau di antara sesama kelompok suporter masih ada sikap saling mengharamkan, tentunya  itu jadi hambatan yang kontraproduktif,” ujar Kusnaeni. 

Mau ke mana suporter bola Indonesia? (gil)

Berita terkait