Oleh: Siti Afifiyah*
Timbul tenggelam wacana presiden tiga periode dalam beberapa tahun terakhir. Jokowi diragukan ketegasannya menolak ide tersebut.
Pernyataan Jokowi bahwa ia taat konstitusi tidak cukup meredam keraguan banyak pihak.
Konstitusi mengatakan jabatan presiden dibatasi dua periode. Jokowi mentaati itu.
Kalau konstitusi direvisi bahwa jabatan presiden dibatasi tiga periode. Maka logikanya Jokowi akan mentaati itu.
Terbaru Jokowi melarang pembantu-pembantunya membicarakan isu presiden tiga periode.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga mengatakan polemik presiden tiga periode tidak produktif. Hanya gorengan.
Siapa sesungguhnya yang sangat menginginkan Jokowi menjabat presiden tiga periode? Jokowi? Orang-orang di sekitarnya? Pendukungnya di luar sana yang jauh dari istana?
Apa pun alasannya. Apakah untuk mengamankan proyek ibu kota baru. Apakah karena sedang pemulihan ekonomi di tengah gawat darurat pandemi. Seharusnya semua belajar dari sejarah. Kenapa konstitusi kemudian membatasi jabatan presiden dua periode saja.
Timbul tenggelam wacana presiden tiga periode dalam beberapa tahun terakhir. Jokowi diragukan ketegasannya menolak ide tersebut.
Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Tagar/Setkab)Politik memang bukan sesuatu yang pasti. Politik adalah soal kesepakatan.
Namun seharusnya demi membangun tradisi demokrasi, cukup sudah presiden dua periode. Jangan lagi diutak-atik.
Masih banyak pekerjaan lain yang seharusnya menjadi prioritas para petinggi negeri ini. Tentang bagaimana membangun kesejahteraan rakyat. Tentang bagaimana menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kenapa harus menghabiskan energi untuk jabatan presiden tiga periode.
Kenapa tidak percaya kepada anak-anak muda generasi penerus Jokowi.
Apa jadinya bangsa ini dibangun dalam suasana saling curiga. Saling tidak percaya.
Sudah saatnya Presiden Jokowi mengatakan tidak mau dicalonkan jadi presiden lagi. Apa pun alasannya. Agar para pendukung fanatiknya berhenti mengkampanyekan ide presiden tiga periode.
*Pemimpin Redaksi Tagar.d
Baca juga
- Presiden Larang Kabinet Bicara 3 Periode, LaNyalla: Menteri Harus Taat!
- Situasi Lagi Susah, Jokowi Instruksikan Setop Wacana 3 Periode!
- Fadjroel Rachman: Dua Periode Harga Mati!
- Soal Jokowi 3 Periode, Tito Karnavian: Bukan Kitab Suci, Amandemen UUD Tidak Tabu
