Menyaksikan Kuda Menari di Festival 1001 Kuda Sandelwood Sumba

Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Festival 1001 Kuda Sandelwood bertujuan mem"branding" kembali Sumba sebagai pulau kuda terkenal.
Dua remaja melatih kudanya saat mengisi liburan menjelang kejuaraan pacuan kuda di lapangan Prailiu, Waingapu. Warga Sumba mempersiapkan kuda andalannya berkenaan dengan kegiatan Parade 1001 Kuda dan Festival Tenun Ikat yang akan berlangsung 3-12 Juli 2017 untuk meningkatkan pariwisata di daerah setempat. (Foto: Ant/Nyoman Budhiana)

Waingapu, NTT, (Tagar 4/7/2017) - Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Festival 1001 Kuda Sandelwood bertujuan mem"branding" kembali Sumba sebagai pulau yang kuda poninya sangat terkenal. "Festival ini merupakan sejarah bagi provinsi ini. Sekaligus mengangkat 'branding' Pulau Sumba yang terkenal dengan kuda Sandelwoodnya," katanya di Waingapu, Sumba Timur, Selasa (4/7). Festival kuda Sandelwood ini dibuka oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Waingapu, Senin (3/7).

Pembukaan festival ditandai dengan berbagai atraksi kuda-kuda yang dihias dan ditungggangi. Kuda-kuda itu menari-nari dan atraksi itu disambut hangat warga masyarakat serta wisatawan. Marius Ardu menjelaskan, kuda-kuda yang ikut serta dalam parade itu dihias dengan berbagai pernak-pernik dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Selain itu, para joki juga mengenakan pakaian adat.

Festival ini akan terus berlanjut, tidak hanya di Sumba Timur, namun juga hingga ke Sumba Barat Daya yang kemudian akan ditutup dengan Festival Tenun ikat yang menurut Marius melibatkan 2017 penenun di Pulau Sumba. "Festival Kuda Sandelwood dilakukan di empat kabupaten Pulau Sumba. Di Kabupaten Sumba Timur selesai kemarin, Sumba Tengah dimulai, Sumba Barat serta Sumba Barat Daya," tuturnya. Festival Tenun Ikat sendiri akan diikuti oleh 2.017 penenun se-Pulau Sumba.

Keberadaan kuda Sandelwood atau Kuda Sandalwood Pony tersebut dalam beberapa tahun terakhir sempat hilang namanya. Bahkan Sumba yang dikenal sebagai pulau penghasil Kuda itu hilang begitu saja. Dengan adanya festival tersebut juga, ia mengharapkan agar nama besar Sumba dengan brandingnya kuda Sandelwood ini semakin dikenal oleh masyarakat. Baik secara nasional maupun internasional.

Panitia telah mengundang Presiden Joko Widodo, dan Ketua Dekranasda Pusat Mufidah Jusuf Kalla untuk hadir dalam penutupan serta festival tersebut. Masyarakat Sumba sangat mengindam-idamkan agar Presiden Joko Widodo bisa hadir dalam acara penutupan Festival Kuda Sandelwood serta menyaksikan Festival Tenun Ikat. (rif/ant)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu