Menunggu Bansos Covid-19 Turun di Yogyakarta

Warga banyak bertanya kapan bansos dampak Covid-19 di Yogyakarta turun. Masih finalisasi data, jawaban Pemda DIY.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Akhir-akhir ini banyak postingan di media sosial, di Facebook, Twitter maupun Instagram yang menanyakan kapan bantuan sosial (bansos) Covid-19 bisa dirasakan warga di Yogyakarta. Sebagian warganet menganggap bansos lebih banyak digembar-gembarkan di media massa.

"Rakyat sudah lapar, tidak bekerja, kapan bantuan datang," tulis akun @cahjogja77 di grup Info Cegatan Jogja yang diunggah pada Selasa, 5 Mei 2020. Postingan ini banyak mendapat komentar dari netizen.

"Cuma ramai di media massa bantuane lur, seprene rung tekan (sampai sekarang belum terima bantuan)," tulis @gianto mengomentari postingan tersebut.

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai saat ini masih menunggu finalisasi data penerima bansos dari kabupaten/kota dan pusat. Finalisasi data dibutuhkan supaya tidak ada masyarakat yang menerima bansos ganda.

Data penerima bansos yang sudah kami punya akan kami kurangi data yang disampaikan oleh pusat dan kabupaten/kota.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, sampai saat ini kabupaten/kota dan pusat belum menyampaikan data penerima bansos. Data tersebut akan digunakan untuk mendata siapa saja yang harus ditanggung oleh pemda.

"Data penerima bansos yang sudah kami punya akan kami kurangi data yang disampaikan oleh pusat dan kabupaten/kota," kata dia saat ditemui di Kompleks Kepatihan pada Rabu, 6 Mei 2020.

bansos Covid-19Screenshot dari media massa diunggah di grup Facebook Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Pemda mengklaim sudah memiliki data penerima bansos yang berhak menerima. Meski demikian, beberapa hari ke depan pihaknya akan mencocokkan data penerima bansos dari Pusat dan kabupaten. Dengan begitu, dapat diketahui jumlah pasti penerima bansos yang harus ditanggung oleh pemda.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Untung Sukaryadi mengatakan, kendala yang dialami dalam melakukan pendataan bansos adalah memilah data. "Masih ada masyarakat yang jadi penerima keluarga harapan (PKH), mendapat sembako, dan lain sebagainya. Kami menghidari agar tidak ada yang mendapat bantuan dobel," jelasnya.

Menurutnya, pemerintah kabupaten dan kota di DIY sudah selesai melakukan verifikasi dan validasi terkait dengan kuota bansos dari Kementrian Sosial (Kemensos) sebanyak 125.000 kepala keluarga (KK). Data itu sudah dikirim ke Kemensos namun dana bansos belum disalurkan.

Setelah dilakukan verifikasi dan validasi jumlah pernerima naik menjadi sekitar 130 ribu KK. Bertambahnya penerima bansos lantaran banyak orang yang terdampak Covid-19 dan kehilangan pekerjaan. 

"Salah satunya mereka yang mendapat PHK. Harapannya bansos bisa dicarikan pada minggu depan. Lebih cepat lebih bagus," katanya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Anak TK di Bantul Sumbangkan Tabungannya Saat Corona
Anak TK di Bantul, Yogyakarta menyumbangkan uang tabungannya kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Heboh Pembagian Uang Saat Wabah Corona di Yogyakarta
Bagi-bagi uang saat pandemi Covid-19 di Yogyakarta bikin heboh dan viral.
Positif Covid-19 Yogyakarta 115 Orang, 50 Sembuh
Update Covid-19 di Yogyakarta per 4 Mei 2020 ada 115 orang positif, 50 orang sembuh.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara