Menteri Susi Lepas 5.360 Mahasiswa KKN UGM

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepas 5.360 mahasiswa KKN Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepas 5.360 mahasiswa KKN UGM di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP), Jumat, 28 Juni 2019. (Foto: Tagar/Switzy Sabandar)

Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepas 5.360 mahasiswa KKN Universitas Gajah Mada (UGM) di Lapangan Pancasila Graha Sabha Pramana (GSP) Yogyakarta, Jumat, 28 Juni 2019. Bukan Menteri Susi namanya, jika kehadirannya tidak mengubah suasana formal menjadi santai dan penuh keakraban.

Ribuan mahasiswa menjerit histeris ketika Menteri Susi naik ke podium untuk memberi sambutan. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan kehadiran menteri perempuan di era Jokowi itu dengan ponsel pintarnya.

Bukan hanya itu, Menteri Susi juga bersedia beranjak dari kursinya dan ikut flash mob bersama 89 mahasiswa KKN dan dosen pembimbing lapangan. Menteri Susi yang menirukan gerakan flash mob secara spontan membuat Rektor UGM Panut Mulyono bergabung.

Artikel lainnya: Warga Yogyakarta Merasa PPDB Zonasi Seperti Berjudi

yang berdurasi sekitar tujuh menit itu memadukan tiga lagu hits sekaligus. Berawal dari lagu DDU-DU DDU-DU , Lagi Syantik Siti Badriah, dan lagu India Flash mob yang berdurasi sekitar tujuh menit itu memadukan tiga lagu hits sekaligus. Berawal dari lagu DDU-DU DDU-DU Black Pink, Lagi Syantik Siti Badriah, dan lagu India Koi Mil Gaya.

Susi PudjiastutiMenteri Susi ikut flash mob bersama dengan 89 mahasiswa KKN UGM dan dosen pembimbing lapangan. (Foto: Tagar/Switzy Sabandar)

Semula Menteri Susi tampak kebingungan menirukan gerakan flash mob, tetapi kebiasaannya melakukan hal yang serba spontan membuat adaptasi gerakan bisa dilakukan sekejap.

Tidak sekedar menghibur, Menteri Susi juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa UGM yang akan berangkat ke lokasi KKN.

Di awal pesan, Susi menanyakan kepada mahasiswa apakah mereka kepanasan dengan terik matahari yang menyengat. Menurut Susi, pusat kekuatan Indonesia adalah maritim.

“Artinya, orang-orangnya harus tahan panas,” tuturnya.

Indonesia sebagai pemilik pantai terpanjang kedua di dunia justru tidak mempunyai taji sebelum era Jokowi.

Perikanan di Indonesia pada 4,5 tahun lalu tidak masuk tiga besar Asia Tenggara,” ucap Susi.

Tidak hanya itu, dulu nelayan sulit melaut sampai ke timur Indonesia karena perairan dikuasai kapal asing, namun kini hal itu tidak lagi terjadi. Sebab, Presiden Jokowi berkomitmen untuk menutup investasi kelautan dari kapal dan pemodal asing.

Artikel lainnya: Masjid Syuhada Yogyakarta, Masjid Para Pejuang NKRI

Kedua, Menteri Susi ingin mahasiswa membagikan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat di daerah KKN. Ia berpendapat ketimpangan masih terasa di kota besar dan daerah.

Ia mencontohkan, akses internet di daerah mungkin sudah ada, namun aksesnya tidak secepat di kota besar.

Ketiga, ia juga mengajak mahasiswa untuk ikut memberikan kesadaran kepada masyarakat pesisir di lokasi KKN masing-masing untuk menjaga laut dan sumber dayanya. Terumbu karang di lautan Indonesia kemungkinan tinggal 60 persen dan jika dibiarkan rusak, maka tidak menutup kemungkinan ikan akan punah.

Ia meminta mahasiswa untuk peduli dengan aktivitas penangkapan ikan di daerah. “Cara tangkap yang ramah lingkungan. Di beberapa wilayah seperti Morotai masih ada penangkapan ikan dengan bius dan dinamit, ini jadi Pekerjaan Rumah (PR) mahasiswa KKN,” kata Susi.

Rektor UGM Panut Mulyono menuturkan pada tahun ini Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terdapat 51 dari 186 lokasi KKN yang berada di wilayah pesisir pantai dan kepulauan. Sebanyak 1.447 dari 5.360 mahasiswa KKN UGM, melakukan kegiatan di sektor kelautan dan perikanan KKN serta pemberdayaan masyarakat di sekitar pantai.

Sedangkan tujuh lokasi KKN yang bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan telah mendapatkan pembekalan, pengarahan serta menyusun program kerja, meliputi Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Natuna, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Sabang, Karimunjawa, Pulau Sebatik, dan Pantai Pesisir Jawa.

“Ini jadi bukti UGM ikut berperan membangun Indonesia di sektor kelautan,” ucap Panut. []

Artikel lainnya: Alasan Sultan Hamengku Buwono X Tolak Tol Yogyakarta

Berita terkait