Menteri PPPA Tengok Korban Anak Video Mesum di Bandung

Menteri yang dikenal sebagai guru besar perempuan pertama dari Papua ini mengatakan, dirinya telah bertemu dengan anak-anak yang menjadi korban kasus video tersebut.
Menteri PPPA Yohana Yembise. Menteri PPPA, Yohana Yembise usai koordinasi dengan Polda Jabar terkait kelanjutan kasus video mesum yang sempat viral. Yohana didampingi Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat konferensi persi dengan awak media di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Senin (15/1). (Aldi)

Bandung (Tagar 15/1/2018) - Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise datangi Polda Jawa Barat untuk mengetahui secara langsung kelanjutan kasus video mesum yang melibatkan anak laki-laki dibawah umur.

Menteri yang dikenal sebagai guru besar perempuan pertama dari Papua ini mengatakan, dirinya telah bertemu dengan anak-anak yang menjadi korban kasus video tersebut.

"Mereka dalam keadaan baik, saya sudah bertemu dengan mereka dan bernyanyi bersama juga. Selain itu, saya juga berdialog dengan psikolog, sementara ini masih dilakukan pemulihan dan trauma healing," ucap Yohana kepada wartawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (15/1).

Yohana menuturkan, dirinya juga telah bertemu dengan keenam pelaku yang masuk dalam lingkaran kasus video mesum tersebut. Menurutnya, yang menjadi alasan mengapa kasus tersebut bisa terjadi, yaitu karena masalah ekonomi.

Oleh sebab itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melihat alasan tersebut, menjadi sebuah isu dan berusaha untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi kaum perempuan.

"Saya bertemu dengan para pelaku dan menanyakan langsung, alasan apa sampai bisa terjadi hal seperti itu, itu tugas saya sebagai menteri melindungi anak anak Indonesia, dan memperhatikan isu atau urusan perempuan di negara ini," bebernya.

Selanjutnya, Yohana menegaskan setelah proses pemulihan dan trauma hilling bagi anak-anak korban video mesum tersebut dirasakan sudah cukup diberikan, maka nantinya mereka akan dikembalikan kepada keluarganya.

"Nanti kita kembalikan ke keluarga, anak anak itu punya hak dekat dengan keluarga, mengenai mereka tinggal di tempat dan lingkungan kumuh itu tugas pemerintah daerah yang nanti dikoordinasi bersama dengan dinsos melihat lokasi kumuh tersebut," paparnya.

Yohana mengimbau, kepada masyarakat agar selalu waspada karena kasus video mesum tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja.

"Kita harus berhati-hati dengan jaringan internasional yang masuk, untuk merusak generasi kita dan ini kerjasama baik antara kami dengan kepolisian untuk melihat jaringan yang ada sehingga bisa diproses kalau memang terdeteksi," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Jabar berhasil meringkus enam orang pelaku pembuatan video mesum yang melibatkan tiga orang anak laki-laki di bawah umur.

Video tersebut sempat viral di media sosial Twitter, diketahui pelaku utama yang berperan sebagai sutradara dan mengambil video tersebut yaitu F mengaku menjual video itu kepada seseorang berinisial N warga Rusia. (aldi)

Berita terkait
0
Keuntungan dan Kerugian Anies Baswedan Menerima Sunny Tanuwidjaya
Apakah Anies Baswedan akan dapat keuntungan atau justru dapat kerugian dengan dukungan Sunny Tanuwidjaya yang pernah dekat dengan Ahok dan PSI.