Menteri Pertanian Panen Jagung 300 Hektar

Panen jagung itu di areal 300 hektar dari angka tanam 700 hektar di Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana
Petani memanen jagung di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (15/7). Direktorat Pakan Kementerian Pertanian mencatat serapan jagung lokal oleh industri pakan per Mei sebanyak 2,2 juta ton, naik dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu 313.904 ton. (Foto: Ant/Harviyan P)

Lebak, (Tagar 24/7/2017) - Menteri Pertanian Amran Sulaeman beserta Gubernur Banten Wahidin Halim dijadwalkan memanen jagung hibrida di Kabupaten Lebak, Rabu pekan ini. "Panen jagung itu di areal 300 hektar dari angka tanam 700 hektar di Desa Bulakan, Kecamatan Gunungkencana," kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Denny Iskandar saat dihubungi di Lebak, Senin (24/7).

Pengembangan jagung hibrida merupakan program upaya khusus (upsus) jagung yang digulirkan Kementerian Pertanian guna mendukung swasembada jagung tanah air. Program upsus jagung di daerah itu seluas 30.000 hektar untuk mengurangi impor.

Denny optimistis petani Kabupaten Lebak mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Bayangkan, katanya, dengan program upsus seluas 30.000 hektar itu, jika rata-rata produktivitas tujuh ton per hektar maka bisa menghasilkan jagung sebanyak 210.000 per tahun.

Menurut Denny, panen perdana jagung di Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana sudah ditampung oleh pabrik pakan ternak berupa pipilan dengan harga Rp4.600/Kg. Kesepakatan harga tersebut sesuai dengan kerja sama antara pabrik pakan ternak dengan kelompok tani Giri Mukti.

Diperkirakan petani bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp20 juta per hektar setelah dipotong biaya produksi jika harga Rp4.600/Kg. "Kami yakin program upsus bisa meningkatkan kesejahteraan petani juga menyerap lapangan pekerjaan," katanya. (rif/ant)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.