Menteri dari Partai Langganan KPK, Rakyat Rindu Susi Pudjiastuti

Ketua Umum Pernusa, KP Norman Hadinegoro menyebut saat ini masyarakat tengah merindukan sosok Susi Pudjiastuti.
Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro. (Tagar/Fernandho)

Jakarta - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro menyebut saat ini masyarakat tengah merindukan sosok Susi Pudjiastuti. Pandangannya, Susi lebih memiliki aura kepemimpinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ketimbang Edhy Prabowo.

Menurutnya, hal itu terlihat dari sejarah pengelolaan hasil kekayaan kelautan, dan keberpihakan para nelayan terhadap Susi ketika memegang kendali di KKP.

Tidak paham apa yang diinginkan Presiden Jokowi. Terkesan lamban, bahkan banyak jadi langganan KPK

"Dalam sejarah pengelolaan sumber daya kelautan dan keberpihakan para nelayan, pelestarian kekayaan hasil kelautan hanya ada pada Menteri Susi Pudjiastuti," kata Norman dihubungi Tagar, Rabu, 25 November 2020.

Dia menegaskan, dengan adanya kejadian itu membuat masyarakat kecewa kepada Edhy Prabowo. Lantas, Norman menyebut kebanyakan menteri yang berasal dari partai politik tidak bisa bekerja.

"Kader Gerindra yang menjadi menteri sangat mengecewakan, tidak amanah, aji mumpung dan sangat memalukan. Setahu saya menteri-menteri yang direkomendasikan dari partai sebagian besar tidak bisa bekerja," ujarnya.

Norman juga mengklaim bahwa para menteri dari partai politik tidak mengerti apa keinginan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Susi PudjiastutiPesona Susi Pudjiastuti jadi model koleksi batik desainer terkenal Anne Avantie. (Foto: Instagram/susipudjiastuti115)

"Tidak paham apa yang diinginkan Presiden Jokowi. Terkesan lamban, bahkan banyak jadi langganan KPK," kata Norman.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, memastikan penangkapan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi ekspor benur alias benih lobster.

"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada wartawan.

Dia berujar, Edhy Prabowo diciduk bersama keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, beserta sejumlah pegawai KKP sepulang perjalanan dari Amerika Serikat.

Sementara, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyampaikan, operasi penangkapan terhadap Edhy dilakukan pada Rabu, 25 November 2020 waktu dini hari. Menurut dia, pihaknya akan menyampaikan detail kasus tersebut nanti.

"Benar kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi. Maaf selebihnya nanti saja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," tutur Nawawi.

Saat ini, petugas KPK telah membawa politikus Partai Gerindra itu ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai KUHAP, KPK mempunyai waktu 1X24 jam untuk menentukan status pihak-pihak yang ditangkap tersebut. []

Berita terkait
Prabowo Perintahkan Gerindra Tunggu Info Valid Soal Edhy dari KPK
Dasco mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah mengetahui perihal kabar penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo.
Novel Baswedan Pimpin Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo terkait ekspor benur alias benih lobster.
Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Bu Susi Trending Topic di Twitter
Nama Susi Pudjiastuti alias Bu Susi mendadak merajai trending topic di Twitter menyusul ditangkapnya Menteri KKP Edhy Prabowo.