Mentan Jamin Stok Beras Aman Sampai Mei, Sudah Tiga Tahun Tak Ada Impor

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin stok beras aman sampai bulan Mei. Dia meminta masyarakat jangan ragu dan sudah tidak ada impor lagi.
Petani merontokkan bulir padi secara manual dengan alat sederhana di salah satu persawahan di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10). Hingga pekan ketiga Oktober 2017 ini Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyerap gabah atau beras hasil panen petani sebanyak 54,91 persen dari target 2017 ini atau mencapai 2,052 juta ton. (Foto: Ant/Aditya Pradana Putra)

Indramayu, (Tagar 23/11/2017) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin stok beras aman sampai bulan Mei. Dia meminta masyarakat jangan ragu dan sudah tidak ada impor lagi.

"Stok kita sampai Mei, enam bulan kita aman sedangkan kita kan setiap hari panen setiap hari tanam," kata Amran di Indramayu, Kamis (23/11).

Amran menambahkan sudah hampir tiga tahun Indonesia tidak lagi impor beras, karena memang stok dalam negeri mencukupi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Kita dahulu takut stok kita kurang, karena panennya pada bulan November, Desember dan Januari sangat rendah, namun sekarang semua bisa teratasi," tuturnya.

Menurutnya setelah dilakukan metode baru yaitu penanaman padi di bulan kering yaitu Juni, Agustus dan September sebanyak 1 juta hektar, maka hasilnya sudah dua tahun tidak impor beras lagi.

"Kita sudah ketemu rumus baru, metode baru yaitu dimana bulan kering Juli, Agustus dan September jangan kita lewatkan dan minimal kita tanam 1 juta hektar, alahamdulillah ini tahun kedua masuk tahun ketiga kita tidak ada impor," katanya.

Dia menambahkan di Jawa Barat merupakan penghasil padi terbesar di Indonesia dan irigasi pun sudah diperbaiki. Untuk terus menjaga stok pangan harus bisa mengelola air hujan.

Karena dengan memanfaatkan air hujan dengan membuat embung, negara ini akan sejahtera tidak lagi harus mengimpor bahan makanan, karena bisa diproduksi dalam negeri.

"Bagaimana kita kelola air hujan yang ada, jangan air hujan langsung jatuh kelaut, tidak dijadikan karbohidrat proterin dan seterusnya," katanya.

"Dan bagaimana kita manfaatkan air hujan, jangan sampai menjadi musibah dengan membangun embung-embung, jadi tidak ada musim kering untuk pertanian," kata Amran menegaskan. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Ibu Iriana Jokowi Serahkan Bantuan kepada Rumah Sakit di Kyiv Ukraina
Ibu Iriana Joko Widodo secara simbolis menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan kepada rumah sakit di Kota Kyiv