Menparekraf: Syarat Pembukaan Pariwisata di Batam dan Bintan

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pembukaan pariwisata di Batam dan Bintan akan dilakukan melalui monev, yaitu mentoring dan evaluasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. (Foto: Tagar/Dok Kemanparekraf)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pembukaan pariwisata di Batam dan Bintan dalam lingkup travel corridor arrangement. Rencana pembukaan ini dilakukan dengan monev, yaitu monitoring dan evaluasi setiap minggu

Hal ini disampaikan Sandiaga saat menggelar weekly press briefing secara hybrid, yang dilakukan dari Balkondes Borobudur, Magelang, pada Selasa, 22 Juni 2021.

Selain itu, Kemenparekraf juga melakukan koordinasi dan visitasi untuk melihat secara langsung kesiapan Batam dan Bintan, serta kebijakan Singapura sebagai negara yang menjadi target pasar. Karena faktor kesiapan bukan hanya dari pihak Indonesia (Batam dan Bintan), tapi juga kesiapan dari pihak Singapura.


Kita akan genjot program-program intervensi seperti bantuan dana hibah pariwisata dan ekonomi kreatif bantuan sosia bantuan insentif bantuan permodalan, bantuan likuiditas, dan dana pemulihan ekonomi nasional.


Syarat utama yang menjadi pra-kondisi adalah situasi pandemi di daerah harus terkendali mengacu pada standar WHO. Untuk saat ini, kawasan pariwisata Lagoi lebih fleksible untuk menjadi skala prioritas.

Karena, kata Sandiaga, situasi pandemi yang terkendali dan memiliki grand design management visitor yang baik dan sedang di jajaki proof of concept dengan Singapura.

Sementara itu, untuk kawasan pariwisata Nongsa di Batam, Kemenparekraf sedang menunggu situasi pandemi lebih terkendali. Untuk Batam dan Bintan.

Kemenparekraf hanya menargetkan negara Singapura sebagai target pasarnya, sementara dengan Malaysia belum ditindaklanjuti. Saat ini Kementerian Luar Negeri sedang menyusun draf travel corridor arrangement dalan skala prioritas kawasan pariwisata Lagoi-Bintan untuk dibahas dengan pihak Singapura.

“Tentunya ini harus menyesuaikan dari segi keadaan pandemi yang terkendali, dan kami berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri untuk memfinalisasi. Kita harus mampu menebar harapan dan semangat, agar sektor parekraf di Kepulauan Riau khususnya di Batam-Bintan ini mampu untuk bertahan dengan beberapa kebijakan pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” ucap Sandiaga, Selasa, 22 Juni 2021. 

Untuk kebijakan work from destination, kata Sandiaga, tentu menyesuaikan kepada bingkai PPKM skala mikro. Apabila daerah tujuan work from destination ini termasuk zona kuning, maka diperbolehkan. Namun, jika zona merah tentunya disarankan untuk dihindari.

Di samping itu, Menparekraf mengatakan bahwa Kemenparekraf tengah mempersiapkan program atau kebijakan untuk mengantisipasi jika lockdown kembali diterapkan.

“Kita akan genjot program-program intervensi seperti bantuan dana hibah pariwisata dan ekonomi kreatif, bantuan sosial, bantuan insentif, bantuan permodalan, bantuan likuiditas, dan dana pemulihan ekonomi nasional agar bisa membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bertahan,” katanya. []

Berita terkait
Sandiaga Uno Luncurkan Trial of Civilization Candi Borobudur
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kegiatan ini akan meningkatkan kualitas belanja wisatawan.
Sandiaga Berencana Bentuk Pola Perjalanan Wisata Khusus
Menparekraf Sandiaga Uno berencana membangun pola perjalanan pariwisata khusus di Bali, Bima Raya, dan Sumbawa untuk memulihkan pariwisata.
Menparekraf Sandiaga: Tren Wisata Selama Pandemi Berubah
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa tren pariwisata semasa pandemi Covid-19 telah berubah kepada kearifan lokal sesuai kebutuhan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.