Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian Tuding Taliban Berbohong

Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian, katakan Taliban berbohong dan Prancis tidak akan jalin hubungan apapun dengan pemerintahan yang baru terbentuk
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves LE DRIAN, dalam sidang Uni Eropa di Brussel, Belgia, 25 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/Uni Eropa)

Paris – Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, Sabtu, 11 September 2021, malam, mengatakan bahwa Taliban berbohong dan Prancis tidak akan menjalin hubungan apapun dengan pemerintahan yang baru terbentuk.

Pernyataan itu disampaikan sebelum bertolak ke Qatar untuk mengadakan perundingan Minggu, 12 September 2021, mengenai evakuasi di masa mendatang dari Afghanistan.

"Mereka mengatakan akan memperbolehkan sejumlah warga asing dan warga Afghanistan untuk pergi dengan bebas dan membahas tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif, tapi mereka berbohong," kata Le Drian di France 5 TV.

"Prancis menolak untuk mengakui atau menjalin hubungan apapun dengan pemerintahan ini. Kami ingin Taliban mengambil sikap dan mereka akan membutuhkan bantuan ekonomi dan hubungan internasional. Terserah mereka," ujarnya.

Paris telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang dan telah mengadakan perundingan teknis dengan Taliban untuk memungkinkan terjadinya prosesi itu.

Le Drian, yang bertolak ke Doha pada Minggu, 12 September 2021, mengatakan masih ada beberapa warga negara Prancis dan ratusan warga Afghanistan yang memiliki keterikatan dengan Prancis di negara itu (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Prancis dan Inggris Akan Serukan Zona Aman di Kabul

Uni Eropa Desak Pendekatan Internasional Hadapi Taliban

Pejuang Perdamaian di Afganistan Diserang Taliban

Pengungsi Muslim Afghanistan Dalam Proyek Fesyen Prancis

Berita terkait
PBB Kutuk Tindakan Keras Taliban Terhadap Demonstran Damai
Kantor HAM PBB mengutuk tindakan keras Taliban terhadap peserta aksi protes damai yang menuntuk hak di Afghanistan
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara