Jakarta- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Garut Selatan, Jawa Barat disebabkan adanya kerusakan lingkungan. Hal ini disampaikan Teten saat mengunjungi warga yang terdampak musibah itu untuk memberikan bantuan pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
"Saya kira meski belum dilakukan kajian menyangkut penyebab banjir ini, tapi sepintas saya kira selain mau masuk musim hujan, tapi pasti ada kerusakan lingkungan," ujar Teten.
Teten melanjutkan, "Saya ditugaskan Pak Presiden untuk melihat penanganan bencana di Garsel ini. Kemarin juga sudah ada Pak Doni Monardo. Kebetulan saya orang Garut, jadi disuruh untuk cek ke sini".
Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, kerusakan lingkungan ini harus segera diperbaiki. "Saya kira Pak Presiden akan memerintahkan Menteri PU dan LHK untuk memperbaiki infrastruktur dan lingkungan," ujar Menkop UKM.
Saya kira meski belum dilakukan kajian menyangkut penyebab banjir ini, tapi sepintas saya kira selain mau masuk musim hujan, tapi pasti ada kerusakan lingkungan.
Sementara penanganan bencana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dinilai Teten sudah cukup bagus dan patut diapresiasi. Apalagi dalam bencana ini tidak sampai memakan korban jiwa dan aktifitas warga sudah kembali normal.
"Partisipasi warga pascabencana juga sangat baik. Jadi bisa kembali ke kehidupan normal. Bantuan juga sudah banyak," kata Menkop UKM.
- Baca Juga : Teten Masduki Ingin UMKM Terhubung ke Perbankan Pajak & BPJS
- Baca Juga : Menkop UKM Ajak Kampus Rancang Desain Pengembangan Startup
Namun, Teten memperingatkan agar warga tetap siaga terhadap bencana karena puncak musim hujan di perkirakan BMKG akan terjadi pada bulan Februari 2021.
"Ada beberapa yang harus diwaspadai menyangkut puncak hujan. Menurut BMKG puncak hujan itu di bulan Februari. Artinya lima bulan dari sekarang. Penting siapkan kesiagaan masyarakat," kata Menteri Teten.[]