Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang sering dilanda bencana keniscayaan.
Ia memaparkan data kebencanaan di Tanah Air yang terjadi dalam 1,5 tahun terakhir. Mayoritas bencana yang terjadi ialah berjenis bencana Hidrometeorologi.
"Indonesia negara di cincin api, bencana di Indonesia adalah keniscayaan sampai kapanpun. Sepanjang 2020 ada 2.925 kejadian bencana. Pada 2021 sampai Juli ada 1500 bencana 99 Persen bencana Hidrometeorologi," kata Muhadjir dalam Rakorbangnas dan peringatan hari BMKG ke-74 yang digelar secara virtual pada Kamis, 29 Juli 2021.
Bangsa Indonesia ke depan ditarget siap hadapi bencana multisektor, multidimensi kompleks.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi berbagai jenis bencana. Sebab segala macam bencana berpotensi terjadi di Tanah Air seperti banjir, longsor, gempa, tsunami, angin topan, badai, erupsi gunung api.
"Bangsa Indonesia ke depan ditarget siap hadapi bencana multisektor, multidimensi, kompleks," ujar Muhadjir.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan segala hal tentang bencana dari mulai pra bencana tanggap bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana harus jadi perhatian. Menurutnya, seluruh rakyat Indonesia seharusnya siap berpartisipasi dalam proses tersebut.
"Khusus tahap pra bencana maka pengurangan resiko bencana didorong. Investasi pengurangan resiko bencana kurangi kerugian akibat bencana," katanya.
Ia juga mengakui betapa strategis dan vitalnya peran BMKG dalam informasi kebencanaan. Ia meminta BMKG untuk bisa menempatkan diri sebagai acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
"BMKG harus membangun sinergi dan beri pelayanan informasi data akurat dan bermakna. Adalah tanggungjawab BMKG sampaikan data dan informasi," ujarnya. []