Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani nelalui kementeriannya terus melakukan transformasi digital dalam pelayanan publik. Salah satunya mengubah cara berpikir para sumber daya manusia (SDM).
Menurut Sri Mulyani, pelayanan publik adalah wajah nyata dalam melayani masyarakat. Pelayanan publik adalah wajh nyata dalam kehadiran negara. "Negara hadir merupakan salah satu cotnoh nyata memberikan pelayanan," kata Sri Mulyani dalam keterangan virtual, Selasa, 19 Oktober 2021.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengakui sistem birokrasi pada pelayanan publik di Indonesia sangat kolot alias tidak modern. Padahal saat ini sudah masuk sistem digitalisasi atau online yang seharusnya memudahkan perizinan.
Kita inklusif internal dan eksternal dan mampu bersinergi antar berbagai unit.
"Kita masih jadi birokrasi kolot dan enggak bisa tranformasi digital. Untuk menciptakan pelayanan baik regulasi yang simpel, fleksibel dan beradaptasi, kita sebagai aparat negara dan SDM birokrasi mau dan mampu mengubah mindset, jangan cepat puas," katanya.
Sri Mulyani menjelaskan, Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara harus beradaptasi dengan tekonologi baik sektor internal maupun internal. Pasalnya, transformasi digital merupakan salah inovasi Kementerian Keuangan dalam melayani publik.
"Kita inklusif internal dan eksternal dan mampu bersinergi antar berbagai unit. Inklusif keluar mampu melayani segmen masyarakat dan siapa saja stakeholder dan mendapatkan pelayanan yang baik," katanya.[]
Baca Juga:
- Wapres Ma’ruf Amin Minta Jangan Lemahkan Reformasi Birokrasi
- Sosok Sri Mulyani, Komentari Target Indonesia Jadi Negara Maju
- Takjub! Harta Kekayaan Sri Mulyani Mencapai Rp 53 Miliar
- Sambut PON XX, Sri Mulyani Beberkan Anggaran Sejak 2018