Menkes: Vaksinasi Dosis 3 Diberikan di Atas 6 Bulan Usai Dosis 2

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga yang akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat tengah mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR . (Foto: Tagar/Antara/Muhammad Adimaja/wsj)

Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga yang akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas mulai 12 Januari 2022 mendatang akan diberikan jangka waktu lebih dari 6 bulan setelah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Vaksinasi booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu di atas enam bulan sesudah dosis kedua. Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini,” ujar Budi Sadikin dalam siaran pers Pemerintah Putuskan Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari Mendatang di website resmi Presiden Republik Indonesia, Senin, 3 Januari 2022.


Mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM.


Ia menyebut bahwa vaksinasi dosis ketiga ini akan diberikan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria untuk dosis pertama dan dosis kedua, yakni 70 persen dosis vaksin pertama dan 60 persen dosis vaksin kedua.

“Sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” katanya.

Meski pemerintah diketahui telah mengamankan sekitar 113 juta stok vaksin booster dari total yang dibutuhkan sebanyak 230 juta dosis, Budi mengaku bahwa jenis vaksin yang akan digunakan nantinya baru akan segera diputuskan setelah adanya rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Jenis booster-nya nanti akan kita tentukan. Ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog jenis vaksinya berbeda. Mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM,” ujar Budi.

Di sisi lain, agar target vaksinasi bisa terus tercapai, ia kembali mengingatkan masyarakat dan pihak terkait untuk segera mempercepat proses vaksinasi dan menghabiskan stok vaksin dosis pertama dan kedua yang masih tersedia.

“Kemarin di akhir tahun baru yang perlu masih di kejar adalah Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua. Itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama,” katanya,

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Pemerintah Bersiap Hadapi Kemungkinan Lonjakan Varian Omicron
Pemerintah telah mempersiapkan sejumlah hal dalam mengintasipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus varian Omicron
Empat Strategi Pemerintah Hadapi Varian Omicron
Menkes menekankan pentingnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)
Pencegahan dan Penanggulangan Varian Omicron di Indonesia
Mendagri menerbitkan Surat Edaran tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Varian Omicron
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.