Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pasca-terjadinya banjir di Jabodetabek, dia sudah mengimbau seluruh rumah sakit (RS) untuk segera menangani pasien yang terdampak banjir.
Dilayani semua orang yang terdampak banjir. Itu sudah saya edarkan sejak awal.
"(Surat) edaran sudah ada. Sudah saya berikan ke dinas kesehatan dan rumah sakit semua. Untuk rumah sakit tidak mempertimbangkan administrasi," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020.
Dia menyebut surat edaran tersebut sudah diberikan ke seluruh rumah sakit, terutama yang lokasinya berada di daerah sekitar wilayah terdampak banjir.
"Dilayani semua orang yang terdampak banjir. Itu sudah saya edarkan sejak awal. Dan Itu ternyata sudah ditindaklanjuti. Jadi itu proses yang sudah disiapkan dengan baik. Itu sudah kita siapkan semua, kita kerahkan," ucapnya.
Terawan mengatakan, penyakit yang diderita para korban banjir beragam. Namun, menurutnya sejauh ini para pasien sudah bisa ditangani dengan baik.
"Kan terus aja, mereka kan sesuai situasi. Ya paling ada batuk pilek, tapi tidak masif jadi kayak wabah," tuturnya.
Baca juga: Korban Banjir Awal 2020 Dapat Bantuan Rp 10-50 Juta
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo juga sempat memberi masukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah banjir melanda wilayah Indonesia pada awal tahun 2020.
"Tentang manajemen kebencanaan di tingkat provinsi, kabupaten, kota, terutama kepada BPBD untuk bisa diperkuat kapasitas kelembagaannya, termasuk SDM, dukungan logistik, sarana dan prasarana lainnya," kata Doni di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
Doni menyebut, masukannya kepada Jokowi terkait penanganan bencana alam, BNPB untuk mengantisipasi agar banjir, rob, dan longsor tidak terjadi lagi di wilayah terdampak.
"Terutama DKI, Jawa Barat, Banten, ancaman banjir dan banjir bandang ini bisa lebih ditingkatkan kesiapsiagaannya. Sehingga kita bisa meminimalkan kerugian harta benda dan korban jiwa," tuturnya. []