Menikmati Terapi dan Rompi Arang Bambu di Simalungun

Rumah Singgah Peduli Kanker di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menyediakan pengobatan herbal dari arang bambu.
Terapi dan Rompi Arang Bambu Berbentuk Teh Celup Diperkenalkan Untuk Membunuh sel-sel kanker di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Simalungun - Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup (Balitbang LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, meresmikan Rumah Singgah Peduli Kanker, Jumat 6 Desember 2019.

Penggunaannya lebih efisien, menggunakan rompi sambil terapi kanker paru-paru.

Peneliti Utama Puslitbang Hasil Hutan, Prof Gustan Pari, mengatakan rumah tersebut tak hanya untuk persinggahan wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Namun juga menyajikan beberapa terapi arang bambu yang dapat membunuh sel-sel kanker.

Dia juga mengenalkan temuan obat herbal berbahan dasar dari arang bambu, yang telah diteliti selama 33 tahun.

"Teknologi arang terpadu dan bambu dapat membunuh sel kanker dalam tubuh manusia, karena memiliki unsur negatif dan positif," katanya.

Penemuan obat herbal itu kini bisa dinikmati dalam bentuk teh celup, asap air, kapsul, dan ada yang disematkan ke dalam rompi. "Penggunaannya lebih efisien, menggunakan rompi sambil terapi kanker paru-paru," jelasnya.

Senada dengan itu, Inisiator Kanker Arang Terpadu dan Bambu, Dwi Sudharto, mengatakan hasil penelitian ini bekerja sama dengan Edwar Technologi. Obat herbal membunuh sel kanker akan segera diluncurkan di Balitbang LHK-Aek Nauli dan terbuka untuk umum.

"Setiap pengunjung dapat memeriksa sel kanker dalam tubuhnya di Rumah Singgah Peduli Kanker. Baik mencoba, ataupun membeli arang bambu yang sudah dikemas ke dalam berbagai jenis," katanya.

Alat tersebut bisa melihat kanker di dalam tubuh, apakah aktif atau tidak. Pihaknya sendiri telah melakukan ujicoba terapi arang bambu sejak beberapa bulan terakhir.

"Justru kita harapkan sambil wisata cek kesehatan. Pakai rompi lalu minum kopi arang sambil terapi, banyak manfaatnya," tuturnya.

Menurutnya, tumbuhan bambu memiliki kelebihan cepat tumbuh dalam 3 sampai 5 tahun. Bambu bermanfaat untuk kesehatan manusia, kandungan holoselulosa tinggi, erat dengan budaya Indonesia. Kemampuan menyerap N dan CO2 tinggi, berperan penting dalam mengurangi perubahan iklim.

"Tingkat kematian akibat kanker di Indonesia mencapai rata-rata 50 persen dengan beban biaya pengobatan kanker terus meningkat," katanya.

Sementara itu, perwakilan Edwar Teknologi, Suhemi, mengatakan produk dalam bentuk rompi sudah dipasarkan ke empat negara.

"Di Indonesia kita menjual rompi karbon bambu ini seharga Rp 20 juta satu set. Kalau di luar negeri harganya bisa 4 kali lipat," katanya. []


Berita terkait
Standar Pelayanan Publik di Simalungun Buruk
Kepala Ombudsman perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar mengatakan, Kabupaten Simalungun terburuk dalam pelayanan publik se provinsi Sumut.
4 Bocah Positif Difteri di Simalungun, 1 Meninggal
Empat anak di Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, positif difteri.
Lapas Bantah Eks Polisi Edarkan Sabu di Simalungun
Lapas Klas IIA Pematangsiantar membantah seorang tahanan yang juga mantan anggota Polri menjadi pengedar sabu di Kabupaten Simalungun.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi