Menhub Minta PT KAI Lakukan Tes Acak di Stasiun Utama KRL

Menhub Budi Karya Sumadi minta PT KAI lakukan tes secara acak (random test) Covid-19 kepada penumpang KRL Jabodetabek
Presiden Jokowi didampingi Menkes, Gubernur Jabar, Wali Kota Bogor, dan Dirut PT KAI saat meninjau vaksinasi Covid-19 massal di Stasiun Bogor, Jabar, 17 Juni 2021 (Foto: setkab.go.id - Dokumentasi BPMI Setpres)

Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meminta PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) melakukan tes secara acak (random test) Covid-19 kepada penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, di sejumlah stasiun utama. Hal ini mengingat kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Menhub mengatakan, KRL merupakan salah satu moda transportasi favorit masyarakat. Karena itulah, perlu perhatian khusus sebagai bagian upaya untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19.

“Saya mendapat laporan, bahwa jumlah pergerakan penumpang KRL per harinya cenderung meningkat, yaitu sekitar 400-500 ribu penumpang per hari. Walaupun di masa normal bisa di atas satu juta penumpang, tetapi ini harus kita sikapi mengingat saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19. Oleh karenanya, kami tugaskan kepada PT KAI untuk melakukan random check di stasiun utama seperti di Gambir, Senen, Manggarai, dan stasiun utama lainnya di lintas Bekasi, Bogor, dan Tangerang,” ujar Menhub dalam usai peninjauan ke Stasiun Jatinegara dan Stasiun Bekasi Timur, 19 Juni 2021.

Lebih lanjut Budi Karya menjelaskan, tes secara acak ini perlu dilakukan untuk memberi peringatan kepada masyarakat bahwa saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan diharapkan masyarakat tidak melakukan perjalanan jika tidak ada keperluan mendesak.

KRLIlustrasi: Sejumlah calon penumpang kereta rel listrik (KRL) antre memasuki Stasiun Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 20 Juli 2020. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan aturan penggunaan pakaian lengan panjang bagi pengguna KRL mulai hari ini, untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di KRL. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)

“Kami mengimbau kepada masyarakat kalau kondisi tidak begitu fit dan merasa sakit agar menghindari perjalanan dan juga pergerakan yang tidak perlu,” ujar Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat akan menyediakan bus-bus di sejumlah titik stasiun sebagai alternatif angkutan agar kondisi penumpang kereta tidak berdesakan.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan siap untuk melaksanakan random test di beberapa stasiun utama.

Lebih lanjut Didiek menjelaskan, pihaknya telah melakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat terhadap penumpang KRL seperti misalnya mewajibkan untuk penumpang memakai masker, mencuci tangan, memberi tanda tempat duduk dan tempat berdiri agar penumpang dapat menjaga jarak, dan membatasi kapasitas penumpang hanya 74 penumpang di setiap gerbong kereta. (Humas Kemenhub/UN)/setkab.go.id. []

Berita terkait
Ridwan Kamil Minta Warga Bodebek Ikuti Aturan Masker KRL
Masker scuba dan buff hanya memiliki efektivitas 0 – 5% untuk mencegah risiko terpapar debu, virus, bakteri, atau partikel lainnya