Mengharukan Jelang HUT, Prajurit Itu Menggendong Perempuan Tua Korban Bencana

Bagaikan sedang memutar sebuah sinema elektronika, sebuah televisi pada Minggu 30 September 2018 menampilkan adegan seorang lelaki sedang menggendong seorang perempuan. Ini bukan sinetron!
Prajurit TNI menggendong pengungsi berusia lanjut korban gempa dan tsunami di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Ribuan warga kota berupaya mengungsi keluar kota Palu karena keterbatasan persedian bahan makanan pasca gempa dan tsunami 28 September 2018. (Foto: Ant/Irwansyah Putra)

Jakarta, (Tagar 2/10/2018) – Mengerahkan tiga batalion dari Lintas Udara (Linud) TNI Angkatan Darat untuk mengamankan sejumlah objek vital, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menambah jumlah personelnya dalam membantu penanganan pasca-gempa di Palu.

"Bantuan ke Palu, pagi tadi di luar TNI yang sudah ada di sana, kurang lebih 850 tenaga kesehatan. Namun pagi ini datang kurang lebih yang sudah ke sana, rencananya adalah tiga batalion," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/10).

Panglima mengatakan, seluruh pasukan yang sudah dikirimkan ke wilayah bencana, selain untuk memastikan pengamanan penyaluran bantuan, juga ditugaskan untuk menjaga objek-objek vital.

"Pasukan yang kedua ini juga dalam rangka memberikan keamanan, untuk menjaga SPBU, ATM, toko-toko, bandara, dan pelabuhan. Kami akan menjaga dan mengimbau masyarakat agar tetap membuka tokonya, membuka SPBU, dengan dikawal oleh angggota TNI," ucap Panglima TNI.

Prajurit Mengangkat Jenazah KorbanPrajurit TNI mengangkat jenazah korban gempa Palu di TPU Poboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). Sebanyak 83 jenazah dimakamkan bersamaan dan dilakukan secara bertahap. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/pras/18.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini mengatakan bahwa dia sudah memberikan pengarahan kepada seluruh pasukan yang dikirim untuk membantu mempercepat pergerakan perekonomian masyarakat setempat. Caranya, yakni mengawal segala aktivitas, baik itu di kota-kota besar berdampak bencana maupun kota-kota yang masih terisolasi.

"Biar ekonomi di sana juga berjalan. Hari ini kita laksanakan pengamanan kepada seluruh sektor, termasuk pintu masuk. Kami jaga akses masuk bantuan dari luar sehingga bantuan sampai kepada korban yang memerlukan," ucap Panglima TNI.

TNI akan mengawal pendistribusian bantuan logistik untuk jalur darat dari wilayah utara, Parigi hingga masuk ke dalam. Begitu pun, di wilayah selatan dari Mamuju akan dikawal oleh pasukan, sehingga pendistribusian ini bisa sampai kepada korban dengan aman.

Selasa sore ini, Panglima bersama Menko Polhukam Wiranto berangkat ke Sulteng untuk memastikan rasa aman masyarakat dan mengawal distribusi logistik hingga ke daerah-daerah terisolasi.

"Saya akan berangkat bersama Menko Polhukam, untuk memastikan bahwa ekonomi berjalan lancar dengan dikawal TNI dan polri sehingga masyarakat merasa nyaman," ucap Panglima TNI.

Sementara di Benoa, Bali, Selasa, 2 Oktober 2018, KRI dr Soeharso 990 siap membawa bantuan dari masyarakat Bali, untuk disalurkan kepada korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Prajurit Memasukkan LogistikPrajurit TNI memasukan logistik kedalam pesawat untuk tugas misi kemanusian gempa Palu, Sulawesi Tengah di Base Ops Pangkalan Udara Militer Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Panglima TNI melepas sebanyak 200 prajurit TNI, 35 Basarnas dan dua Kominfo guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana gempa dan tsunami. (Foto: Ant/Muhammad Adimaja)

"Bantuan masyarakat Bali siap kami bawa untuk korban bencana di Palu yang sangat membutuhkan bantuan kebutuhan pokok," kata Laksamana Pertama TNI AL, dr I Dewa Gede Nalendra Jaya Iswara di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa.

Bantuan yang terkumpul dari segenap elemen masyarakat di Pulau Dewata ini di antaranya berupa beras, air mineral, mie instan dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya yang dibutuhkan masyarakat Palu dan Donggala.

Tampil Mempesona

Di tengah situasi yang porak poranda dan suasana orang-orang mengungsi serta ketakutan dan tidak berdaya, prajurit TNI dan Polri ada di tengah warga untuk meringankan penderitaan mereka.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, Senin (1/10), mengungkapkan telah mengerahkan tidak kurang dari 2.873 prajurit TNI untuk membantu mengatasi bencana.

“Para prajurit TNI dan Polri,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, “Adalah pihak pertama yang mengeluarkan tenaga dan pikirannya untuk mengatasi secara cepat musibah ini.”

Polri telah mengirimkan sekitar 2.000 bhayangkaranya untuk bahu-membahu bersama TNI guna mengatasi kesulitan warga Palu, Dongga, serta Sigi.

Prajurit Evakuasi KorbanWarga histeris saat dievakuasi personel TNI menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu. (Foto: Ant/Hafidz Mubarak A)

TNI dan Polri tidak hanya mengerahkan ribuan prajurit tapi juga belasan pesawat udara seperti Hercules C-130 untuk mengangkut para korban, serta bantuan makanan dan minuman, pakaian, obat-obatan dan lainnya agar bisa membantu mengatasi kesulitan yang diderita korban jiwa dan warga yang harus berpindah tempat untuk sementara waktu.

Para prajurit TNI banting-tulang untuk menolong rakyat. Padahal pada 5 Oktober 2018 mereka seharusnya ikut merayakan Hari Ulang Tahun TNI ke-73 dengan rasa gembira tanpa beban apa pun.

Seharusnya mereka bergembira ria menghadapi hari ulang tahun korps yang diselenggarakan di tingkat nasional dan daerah. Bahkan, Pimpinan TNI sudah menyiapkan begitu banyak acara untuk merayakan hari ulang tahun TNI yang ke-73.

Acara peringatan ulang tahun TNI biasanya terdiri atas upacara militer, bakti sosial seperti khitanan massal, pemberian bantuan untuk orang-orang yang tak mampu hingga pengobatan gratis.

Namun, bagaikan sedang memutar sebuah sinema elektronika alias sinetron, sebuah televisi pada hari Minggu 30 September 2018 menampilkan sebuah adegan seorang lelaki sedang menggendong seorang perempuan.

Ribuan pemirsa televisi bukanlah menyaksikan seorang aktor tampan sedang menggendong perempuan cantik atau molek, melainkan seorang prajurit TNI yang menggendong seorang perempuan tua, setelah gempa bumi di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 September 2018.

Prajurit Evakuasi Warga PaluWarga yang terluka digotong personel TNI untuk dievakusi dengan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu. (Foto: Ant/Hafidz Mubarak A)

Mendagri Tjahjo Kumolo langsung mengeluarkan pujiannya ketika melihat betapa telaten dan sibuknya prajurit-prajurit TNI dan juga Kepolisian Republik Indonesia yang turun tangan membantu para korban.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,4 pada Skala Richter mengguncang tidak hanya ibu kota Sulawesi Tengah tapi juga kota Donggala di provinsi yang sama tapi juga beberapa kota lainnya di Sulawesi Barat.

“Teriakan Allahu Akbar terdengar berulang-ulang setelah warga Sulteng merasakan goncangan yang hebat dan menakutkan,” sebut Antaranews.

Hingga 1 November, sedikitnya 844 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana alam itu, selain ribuan orang yang hilang, luka parah dan ringan serta hampir 60.000 jiwa terpaksa harus mengungsi akibat musibah yang terjadi pada pukul 18.02 Waktu Indonesia Tengah pada saat umat Islam sedang menjalankan Shalat Magrib.

Masyarakat tentu amat tahu, TNI yang dahulu bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) adalah sebuah organisasi yang paling teratur dan tertata baik selama puluhan tahun. Sekitar 500.000 prajurit TNI batinnya diikat oleh sebuah janji yang lebih dikenal dengan nama Sapta Marga.

Kepala negara yang merupakan panglima tertinggi TNI boleh berganti. Panglima TNI juga bisa diganti setiap saat. Demikian pula kepala staf Angkatan Darat, Angkatan Laut serta Angkatan Udara setiap detik bisa berganti.

Akan tetapi seluruh prajurit TNI harus tetap ingat pada janji mereka bahwa sebagai penjaga pertahanan maka tugas utama mereka adalah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta melindungi rakyat Indonesia tanpa terkecuali dan tanpa pamrih.

Karena itu, ketika Presiden Joko Widodo mengeluarkan perintah kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk segera mengulurkan tangan kepada rakyat Sulawesi Tengah, otomatis perintah Panglima tertinggi TNI itu dijabarkan dalam berbagai bentuk tindakan nyata. TNI menyiapkan ribuan prajurit, mengerahkan berbagai pesawat angkut seperti Hercules C-130 dan jenis pesawat penunjang untuk segera atau langsung membantu ribuan korban bencana alam itu.

Presiden Joko WidodoPresiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Presiden memerintahkan jajarannya untuk memprioritaskan evakuasi korban sebagai langkah pertama penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. (Foto: Ant/Biropers-Kris)

Berbagai kegiatan itu pada dasarnya biasa disebut sebagai operasi militer nonperang misalnya dahulu ada istilah AMD atau ABRI Masuk Desa. Sekalipun istilah atau sebutan itu berubah, prajurit-prajurit TNI tetap terikat pada sumpah setia mereka bahwa mereka harus tetap mengabdi kepada bangsa dan negara tanpa pamrih.

Tugas prajurit TNI tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri terutama saat bergabung dalam kontingen pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai pada tahun 1960-an seperti di Kongo hingga saat ini di Lebanon.

Prajurit-prajurit sudah dibiasakan melakukan kegiatan mulai dari membantu Polri menjaga keamanan seperti di daerah-daerah yang sedang atau pernah mengalami konflik bersenjata seperti di Aceh, Poso hingga Papua serta membasmi pemberontakan seperti PPRI-Permesta, Madiun hingga G-30S/ PKI pada tahun 1965.

Selamat Ulang Tahun, Prajurit. Selamat Ulang Tahun TNI ke-73. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.