Mengenal Won Mata Uang Korea Selatan dan Ciri Khasnya

Mata uang won hadir pada tahun 1902 di Korea, di mana saat itu Korea Utara dan Selatan masih menjadi satu.
Won, Mata Uang Korea Selatan. (Foto: Tagar/Pixabay)

Jakarta - Korea Selatan terkenal dengan industri hiburan seperti musik, film dan drama, serta pariwisatanya. Saat berkunjung ke sana, mata uang yang digunakan tentu berbeda dengan negara asal Anda. Mereka menggunkan mata uang won sebagai nilai tukar uang yang sah.

Won mempuyai simbol (₩) yaitu huruf W yang diberi garis 2 melintang di atasnya. Mata uang won hadir pada tahun 1902 di Korea, di mana saat itu Korea Utara dan Selatan masih menjadi satu.

Saat Jepang datang menjajah di tahun 1910 hingga 1945, won tidak digunakan lagi dan berganti menjadi yen. Pada akhir Perang Dunia Kedua, setelah Jepang menyerah, Amerika Serikat dan Uni Soviet masing-masing menduduki bagian selatan dan utara Korea sekaligus menjadi awal dari perpecahan wilayah kekuasaan pada tahun 1948 yang saat ini kita kenal dengan Korea Selatan dan Korea Utara.

Pada 1949, mata uang won Korea Selatan baru dikeluarkan. Won Korea Selatan awalnya dipatok ke dolar AS dengan nilai tukar 15 KRW = 1 USD. Sayangnya, Perang Korea yang dimulai pada 1950 menyebabkan serangkaian devaluasi won yang parah. Pada April 1951, nilai tukar dengan dolar AS mencapai 6000 KRW.

Antara tahun 1953 dan 1962, won diganti dengan hwan, walaupun tidak lama kemudian won kembali digunakan pada tahun 1962. Seperti sebelumnya, won dipatok ke dolar AS, kali ini dengan nilai tukar awal 125:1. Akhirnya pada tahun 1997, Bank of Korea menjatuhkan patok terhadap dolar AS, sehingga won Korea Selatan menguat di pasar valuta asing.

Dengan meningkatnya penggunaan pembayaran elektronik di negara tersebut, Bank of Korea sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi koin won. Namun, bank sentral belum mengambil tindakan resmi terkait hal itu dari wacana awalnya di tahun 2020.


1. Uang koin won

Dilansir dari laman Corporate Finance Institute, dengan diperkenalkannya kembali won sebagai mata uang Korea Selatan pada 1962, Bank of Korea awalnya mengeluarkan koin dalam denominasi mulai dari 1 hingga 100. Namun, selama bertahun-tahun, inflasi menyebabkan koin 1 dan 5 ditarik dari peredaran pada tahun 1992. Pengecer menyesuaikan harga dengan perubahan harga minimum 10 won. Selain itu, koin baru dengan nilai 500 won juga diperkenalkan. Pada tahun 2020, hanya ada empat mata uang won Korea Selatan yang dicetak 10, 50, 100, dan 500.


2. Uang kertas won

Seri awal uang kertas won tahun 1962 memiliki nilai yang tumpang tindih dengan pecahan koin hingga 100, hanya menambahkan satu uang kertas pecahan lebih tinggi yaitu 500. Inflasi akhirnya menyebabkan terciptanya uang kertas dengan denominasi lebih tinggi pada awal hingga pertengahan 1970-an, sehingga lahirlah nominal 1.000, 5.000, dan 10,000.

Seri uang kertas saat ini dicetak dalam denominasi berikut: 1000, 5000, 10.000, dan 50.000. Uang pecahan 500 dari seri sebelumnya diganti dengan uang logam 500.

Ciri khas dari uang kertas won terletak pada warna, ukuran, dan gambar yang tercetak di sana, seperti:

1. ₩1.000 berisi gambar Yi Hwang, cendikiawan dan ilmuan Korea dari Dinasti Joseon dan di belakangnya terdapat lukisan Gyesangjeonggeodo

2. ₩5.000 berisi gambar Yi I, cendikiawan Korea dari Dinasti Joseon dan merupakan anak dari Shin Saimdang yang gambarnya terdapat pada uang 50.000 won. Pada sisi satunya, terdapat lukisan serangga dan tanaman.

3. ₩10.000 berisi gambar Raja Sejong dari dinasti Joseon pembuat abjad Korea Selatan yang disebut Hangeul. Pada sisi satunya, bergambar Honcheonsigye dan Cheonsang Yeolcha Bunyajido (peta bintang).

4. ₩50.000 berisi gambar dari Shin Saimdang, perempuan yang terkenal akan hasil karya kaligrafi dan lukisannya pada sekitar awal tahun 1500. Pada sisi satunya terdapat lukisan Bambu dan Prunus mume yang dibuat oleh anak perempuannya.

Untuk memerangi pemalsuan, berbagai fitur keamanan seperti tinta pengubah warna dan microprint ditambahkan ke uang kertas Korea Selatan sekitar tahun 1990 dan memasuki abad ke-21. Masalah pemalsuan ini mendorong Bank of Korea untuk mengeluarkan seri uang kertas baru mulai tahun 2006, dengan masing-masing mempunyai 22 fitur keamanan terpisah.

Uang kertas Korea Selatan apabila ditumpuk menjadi satu akan terlihat perbedaan ukuran panjang kertasnya. Nominal uang 1.000 won lebih pendek dibanding nilai uang di atasnya. Semakin besar nilai uang tersebut semakin panjang ukurannya.

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga:




Berita terkait
Sejarah Perjalanan Mata Uang Negara Inggris
Selain menyematkan huruf braille, Pound Sterling merupakan satu-satunya mata uang yang mencetak logonya di atas lembaran uang kertasnya.
Kilas Balik Sejarah Mata Uang Negara Jerman
Mata uang Jerman terus berkembang seiring dengan kemajuan negara melalui masa-masa perpecahan, resesi, dan hiperinflasi.
Mengenal Sejarah dan Keunikan Mata Uang Jepang
Yen pertama kali diperkenalkan pada masa pemerintahan Meiji dan digunakan untuk mengganti sistem Edo Period yang tidak stabil untuk mata uang mon.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.