Mengenal Tradisi Rijsttafel yang Populer di Belanda

Pernahkah mendengar Rijsttafel? Mungkin sebutan itu tidak terlalu akrab ditelinga masyarakat sekarang ini.
Hidangan makanan ala Rijsttafel. (Foto: Instagram/jessicakookt)

TAGAR.id, Jakarta - Pernahkah mendengar Rijsttafel? Mungkin sebutan itu tidak terlalu akrab ditelinga masyarakat sekarang ini. Wajar saja, karena istilah ini muncul di era penjajahan Belanda di Indonesia.

Jadi, apa itu Rijsttafel? Dalam bahasa Belanda memiliki arti "meja nasi", menghidangkan puluhan jenis makanan khas yang ada di Indonesia.

Rijsttafel umumnya terdiri dari puluhan hidangan dengan berbagai tekstur dan rasa dalam porsi kecil yang disajikan bersama nasi.

Hidangan ini pertama kali dipopulerkan oleh penjajah Belanda, terinspirasi dari konsep hidangan masakan Padang, Sumatera Barat. Kemudian diadopsi dalam pesta makanan, dimana bisa mencicipi masakan Indonesia sebanyak-banyaknya dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Bahkan, pada masa penjajahan, Belanda menggunakan konsep hidangan ini untuk menyambut tamu, seperti petinggi-petinggi Indonesia.

Menurut ahli kuliner, Katin Engelbrecht yang dikutip dari laman about.com, Rijsttafel umumnya terdiri dari puluhan hidangan dengan berbagai tekstur dan rasa dalam porsi kecil yang disajikan bersama nasi.

Rijsttafel biasanya disajikan oleh pelayan pribumi berseragam sarung atau beskap. Menu yang biasanya disajikan terdiri dari nasi kuning, nasi goreng, bakmi, perkedel, sate, serundeng, tahu telur, telur balado, bebek betutu, babi kecap/beef smoor (semur daging), rendang, opor ayam, sayur lodeh, acar, sup, gado-gado, krupuk, berbagai jenis sambal matang dan mentah, serta lemper, lapis legit, dan lumpia sebagai makanan kecil.

RijsttafelHidangan makanan ala Rijsttafel. (Foto: Instagram/bistrobarindonesia)

Setelah Indonesia merdeka, ada banyak kebiasaan orang Belanda yang ditolak. Salah satunya Rijsttafel. Karena menyediakan makanan dengan gaya ini dianggap sulit, kecuali saat kenduri atau selamatan.

Pasalnya, jamuan ala Rijsttafel dinilai sebagai pemborosan. Selain itu, gaya bersantap ala Indonesia hanya mengandalkan nasi sebagai sumber karbohidrat, lauk berbasis protein hewani atau nabati, dan sayur. Wajar jika budaya ini semakin terlupakan.

Meski demikian, budaya ini masih tetap menjadi populer di kalangan orang Indonesia yang berada di Belanda. Hal ini dikatakan spesialis kuliner Hindia-Belanda, Jeff Keassberry. Ia mengatakan sampai saat ini Rijsttafel menjadi menu populer di keluarga Belanda yang leluhurnya memiliki ikatan sejarah Hindia Belanda. Bahkan Rijsttafel dapat ditemui di restoran Indonesia yang ada disana. []

Berita terkait
Sego Koyor, Kuliner Khas Jogja Pemuas Selera
“Sego Koyor” kuliner khas Yogyakarta yang jadi salah satu makanan malam hari bagi warga Yogyakarta. Kuliner ini harganya Rp 15 ribu satu porsi
Soto Sampah, Kuliner Unik Penggoyang Lidah dari Jogja
Yogyakarta mempunyai soto khas yang berbeda dari soto pada umumnya, terkhusus namanya, yakni "Soto Sampah".
Kuliner Jepang Murah Meriah di Tokyo Belly
Pingin menikmati kuliner khas Jepang dengan harga murah meriah bisa mendatangi restoran Tokyo Belly di Jakarta Pusat.
0
Sejumlah Manfaat Terapi Lintah Bagi Kesehatan
Banyak dokter merekomendasikan terapi lintah, karena sejumlah studi dan laporan ilmiah telah mengkonfirmasi manfaat metode perawatan ini.
Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu
Tips Agar Tidur Teratur