Mengenal Kembali Budaya Jawa Melalui Pakaian

Artine Kain mengajak masyarakat kembali mengenal budaya Jawa melalui pakaian.
Artine Kain hadir sebagai salah satu merek dalam industri fesyen dan garmen di Indonesia yang berupaya menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dalam budaya Jawa. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - budaya dikenal sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat, budaya menjadi sebuah atraksi tersendiri. Sebuah seni yang mengandung nilai kemanusiaan hingga nilai ketuhanan dari generasi ke generasi. Salah satu budaya yang masih kental di tatanan sosial adalah budaya Jawa.

Di dalam budaya Jawa, terdapat instrumen komunikasi tradisional yang disebut aksara Jawa. Namun, lambat laun aksara Jawa hanya dikenal sebagai bagian kecil dari budaya Jawa. Masyarakat Jawa sendiri pun belum tentu mengetahui cara penggunaan aksara Jawa dalam berkomunikasi. Kisah dan nilai yang dibawakan pun makin lama makin pudar termakan zaman.

Pendiri Artine Kain, Erli Faniwati mengatakan, kehadirannya sebagai salah satu merek dalam industri fesyen dan garmen di Indonesia yang berupaya merangkul dan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional dalam budaya Jawa. Artine Kain mengangkat Aksara Jawa sebagai inspirasi untuk koleksi season terbarunya yang bernama Artine Kain Aksara dan dikemas dalam sentuhan modernitas.

Menjadi tujuan Artine untuk bisa melestarikan budaya Jawa serta menyalurkannya ke khalayak luas dalam bentuk pakaian-pakaian mode fesyen kontemporer.

Artine memilih filosofi di balik Aksara Jawa sebagai inspirasi karyanya dalam rangka melestarikan budaya Jawa serta menyebarluaskan nilai-nilai baik di dalamnya. “Menjadi tujuan Artine untuk bisa melestarikan budaya Jawa serta menyalurkannya ke khalayak luas dalam bentuk pakaian-pakaian mode fesyen kontemporer,” katanya dalam keterangan yang diterima Tagar, Kamis, 20 Agustus 2020.

Selain itu, kisah di balik Aksara Jawa tentang pertarungan pelik antara Ajisaka dan Prabu Dewata Cengkar mengajarkan tentang perlawanan terhadap keserakahan dan hubungan manusia dengan sang pencipta.

Kisah ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran yang masih erat berkaitan dengan situasi intra-personal mau pun situasi di sekitar saat ini. Nilai yang terkandung di dalamnya juga akan mengajarkan manusua untuk terus melawan sifat-sifat yang menjauhkan dari kebajikan serta keserakahan manusia yang termanifestasi dalam bentuk-bentuk masa kini.

Untuk menjunjung protokol kesehatan di masa new normal ini, peluncuran akan dilakukan secara daring dengan merilis sebuah video yang melibatkan beberapa pelaku kreatif. Seperti, Wulang Sunu selaku artist dari Corak Aksara, HK Sidharta sebagai video jockey (VJ), dan Raka Dhawi selaku sound designer.

Kolaborasi ini menghasilkan sebuah video berdurasi dua menit yang akan dipublikasikan melalui Instagram. Konsep dari video itu sendiri terinspirasi dari kisah dibalik Aksara Jawa yang berusaha disimbolisasikan dengan gerakan, audio, properti, dan skenarionya secara keseluruhan.

Diharapkan peluncuran Artine Kain Aksara melalui video dapat menyampaikan nilai-nilai dibalik kisah Aksara Jawa ke publik dengan lebih jelas. Video juga menjadi media yang paling pantas untuk menampilkan keapikan corak Artine season ini. "Kami berharap ini akan menjadi upaya meningkatkan budaya Jawa, terutama Aksara Jawa," ungkapnya. []

Berita terkait
Bupati Kulon Progo Beri Lampu Hijau Kegiatan Budaya
Bupati Kulon Progo mensyaratkan kegiatan kebudayaan dilakukan di ruang tertutup dan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Rendang Menjadi Simbol Identitas Budaya Minang
Rendang merupakan makanan olahan khas Padang yang tidak hanya makanan tetapi memiliki makna sebagai identitas budaya Minang yang mendunia.
Menjaga Tenun Kubang, Warisan Budaya Limapuluh Kota
Tenun Kubang asli Limapuluh Kota harus terus dilestarikan. Mencari generasi muda mau menenun memang cukup sulit di era modern saat ini.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.