Mengenal Karakteristik Reksadana Campuran

Investasi merupakan hal yang mulai ramai dilakukan masyarakat terutama oleh kaum millenial.
Reksadana (Foto:Tagar/shutterstock)

Jakarta - Investasi merupakan hal yang mulai ramai dilakukan masyarakat terutama oleh kaum millenial. Hal ini dipengaruhi semakin tingginya literasi keuangan atau pengetahuan mengenai keuangan yang mudah dicari oleh masyarakat.

Sehingga semakin banyak orang menyadari pentingnya manajemen keuangan, termasuk menanamkan sejumlah aset mereka ke dalam instrumen investasi.

Salah satu instrumen investasi yang populer ialah reksadana. Dimana investor dapat melakukan investasi dengan model kecil maupun besar. Umumnya, investor yang berinvestasi di reksadana tidak memiliki banyak waktu atau keahlian untuk menghitung secara rinci risiko atas investasi mereka.

Cara kerja reksadana dimotori oleh manajer investasi. Manajer investasi (MI) ini bertugas menghimpun dana dari pada investor untuk selanjutnya akan diinvestasikan di berbagai produk. Reksadana juga memiliki ragam jenis, tergantung dari produk penempatan dan investasi.

Pada reksadana campuran, manajer investasi akan menanamkan dana investasi dari para investor ke dalam instrumen seperti deposito, obligasi atau surat utang, hingga saham. Sesuai namanya, reksadana campuran memiliki tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan harga produk investasi demi keuntungan.

Risiko reksadana campuran bersifat moderat alias ‘sedang’ dengan tingkat potensi pengembalian ‘return’ yang lebih tinggi ketimbang reksadana pendapatan tetap (RDPT) atau reksadana pasar uang (RDPU).

Tak hanya itu, kamu juga perlu mengetahui karakteristik dari reksadana campuran. Pemahaman terkait hal ini tentu akan membantumu untuk memilih produk reksadana mana yang terbaik untuk dijadikan sebagai pilihan investasi.

Berikut ini adalah sejumlah karakteristik reksadana campuran.

  • Dana investasi disalurkan ke sejumlah instrumen investasi yang bervariasi (campuran) yang terdiri dari saham, obligasi, dan pasar uang. Masing-masing alokasinya tidak lebih dari 75 persen.
  • Risiko moderat, dengan keuntungan yang lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.
  • Return yang dihasilkan berkisar 10-12 persen per tahun, tapi tergantung kondisi pasar.
  • Ada penempatan dana di instrumen saham. Hal ini membuat reksadana campuran cukup berisiko, bergantung pada performa pasar saham.
  • Lebih cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang, 3-5 tahun.
  • Modal awal kecil, rata-rata manajer investasi mengharuskan minimal investasi Rp100.000.

Nah itu dia pengetahuan mengenai reksa dana campuran yang bisa kamu pelajari, semoga bermanfaat.[]


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
6 Jenis Reksadana untuk Investor Pemula
Dalam investasi reksadana, manajer investasi berperan mengelola dana nasabah dan melaporkannya secara periodik.
Simak! 4 Rekomendasi Aplikasi Reksadana untuk Pemula
Dengan keberadaan aplikasi Reksadana tentunya akan mempermudah para investor, tapi investor juga perlu berhati-hati karena ada juga penipuan.
Hal Penting yang Perlu Diketahui Seputar Reksadana
Saat ini, Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia.