Mengenal Cut Loss, Mengapa dan Kapan Harus Dilakukan?

Seperti yang diketahui, dalam berinvestasi pasti terdapat beragam risiko yang salah satunya kerugian.
Cut loss (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Bagi kamu yang sudah berkecimpung dalam investasi saham pastilah sangat familiar dengan istilah cut loss. Istilah ini seringkali digunakan untuk orang-orang atau investor yang menjual sahamnya di harga bawah.

Cut loss atau stop loss merupakan istilah yang digunakan untuk memotong kerugian. Istilah tersebut diambil dari arti kata cut yaitu “memotong” dan loss yang berarti “kerugian”. 

Hal ini bertujuan untuk memotong kerugian yang lebih besar ketika harga saham turun secara drastis dan tidak mengalami kerugian lebih banyak lagi.

Seperti yang diketahui, dalam berinvestasi pasti terdapat beragam risiko yang salah satunya kerugian. Risiko tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pada siapapun, bahkan investor senior. 

Hal ini karena meskipun sudah melakukan analisis secara mendetail, tidak ada yang tahu progres saham kedepannya.

Analisis yang dilakukan hanya untuk menerawang dan meminimalisir terjadinya kerugian yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, para investor yang bijak biasanya menentukan kapan harus membeli saham tersebut dan di titik mana mereka harus menjual, serta di titik mana mereka harus cut loss.

Biasanya banyak investor terutama para pemula yang enggan melakukan cut loss karena tidak ingin menelan kerugian. 

Pola pikir seperti inilah yang seharusnya dirubah, karena akan berdampak pada harga saham yang tidak menutup kemungkinan akan turun terus. Lebih baik kehilangan sedikit uang daripada menahannya sampai mengalami kerugian yang besar.

Lalu kapan harus cut loss? Sebelum trading atau berinvestasi, kamu harus menentukan batasan titik dimana kamu harus melakukan cut loss. Misalnya kamu telah kamu menetapkan angka 5% sebagai batas cut loss dari titik awal (entry) saat mulai bertrading, kemudian harga saham turun dan telah mencapai 5% maka kamu perlu segera menjual saham tersebut atau cut loss.

Selain itu, kamu bisa melakukan Cut Loss berdasarkan level support. Level support biasanya ditentukan oleh trader sebelum mengambil posisi trading. Jika harga saham mendadak turun maka kamu dapat melakukan cut loss pada level support atau saat berada di bawah level support. 

Namun jika harga saham masih berada di atas level support, maka kamu dapat melakukan hold (menahan).

Apakah cut loss salah satu bentuk kegagalan? Sebenarnya ketika kamu melakukan cut loss, hal tersebut bukanlah suatu kegagalan. Pasalnya kamu sudah berusaha dan menentukan target kapan harus cut loss. 

Dengan cut loss secara tidak langsung kamu bersikap tegas dan mengakui kekalahan. Hal tersebut bertujuan agar dana tidak terkunci dan kamu dapat menggunakan dana tersebut untuk melakukan transaksi lainnya.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Mengenal Jenis-Jenis Pasar Modal
Ada beberapa jenis pasar yang tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan investasi, tetapi juga untuk pendanaan perusahaan ataupun institusi lainnya.
OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp 273,9 Triliun
OJK mencatat jumlah penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal mencapai sebesar Rp 273,9 triliun rupiah per 26 Oktober 2021.
Pahami Sebelum Investasi! Fungsi dan Manfaat Pasar Modal
Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek yang berfungsi memperjual-belikan. Ini manfaat pasar modal.
0
Lionel Messi Bawa Bisnis Bagus untuk PSG
Presiden PSG, Nasser al Khelaifi, mengkonfirmasi kepada MARCA bahwa Leo telah menguntungkan di musim pertamanya di PSG