Mengatasi Vaginismus Agar Tidak Mendera Perempuan

Banyak perempuan yang kesakitan ketika melakukan hubungan seksual yang disebut vaginismus yang bisa terjadi karena berbagai faktor
Ilustrasi Vaginismus. (Foto: Mono Saglik)

Jakarta - Trauma karena perlakuan kasar pada malam pertama atau pemaksaan hubungan seksual (marital rape) bisa jadi pemicu vaginismus yaitu gangguan saat melakukan hubungan seksual pada perempuan.

Kondisi tsb. menyebabkan banyak perempuan, dalam hal ini istri, tidak bisa mencapai orgasme yaitu puncak hubungan seksual. Seorang perempuan, misalnya, mengeluh karena pada malam pertama suaminya memaksa hubungan seksual berulang dengan kondisi istri tidak siap sehingga tidak ada cairan vagina. “Duh, panas rasanya,” kata perempuan itu membayangkan pengalaman buruk yang dihadapinya pada malam pertama. Perempuan ini memakai kipas angin untuk mendinginkan vaginanya.

Ketidaksiapan melakukan hubungan seksual menyebabkan otot di Miss V kram sehingga seks penetrasi jadi siksaan karena sakit. Celakanya, tidak sedikit suami yang tidak mau berdamai dengan keluhan istri karena mereka menganggap hubungan seksual adalah hak dan istri wajib melayani.

Secara medis disebut infeksi di vagina bisa juga jadi penyebab vaginismus. Agaknya, faktor nonmedis lebih kuat sebagai penyebab vaginismus. Trauma malam pertama dan perlakuan kasar suami atau pasangan serta tidak ada fourplay jadi faktor pemicu vaginismus.

Perempuan yang mengalami vaginismus akan kehilangan gairah seksual karena sudah terbayang sakit yang akan mereka rasakan ketika melakukan hubungan seksual penetrasi. Kalau pun terpaksa dilakukan perempuan tidak nyaman, tapi laki-laki atau suami banyak yang tidak memahami kondisi fisik dan psikologis pasangan atau istrinya.

Mitos yang selalu mengaitkan rasa sakit dan perdarahan ketika terjadi hubungan seksual pertama bagi perempuan juga jadi pemicu ketakutan melakukan hubungan seksual. Bagi sebagian kalangan perdarahan pada hubungan seksual pertama jadi ‘alat bukti’ yang menunjukkan keperawawan. Ini juga tidak selamanya benar karena bisa saja tidak terjadi perdarahan pada perempuan yang perawan.

Padahal, dengan fourplay yang memadai rasa nyeri pada hubungan seksual pertama bisa dikurangi atau diredam. Celakanya, tak sedikit laki-laki yang justru menantikan ‘penderitaan’ perempuan pada hubungan seksual pertama.

Tentu saja perempuan mengalami ‘penderitaan’ pada hubungan seksual pertama, tapi bagi banyak perempuan hal itu tidak jadi masalah sehingga pada hubungan seksual selanjutnya mereka bisa menikmati sampai orgasme. Pada sebagian lain justru jadi trauma sepanjang hidupnya. Ini yang disebut juga sebagai salah satau faktor yang memicu vaginismus.

Vaginismus sebagai suatu kondisi psikologis pada perempuan yang secara ototmatis merupakan reaksi tubuh ketika hendak menerima seks penetrasi jarang dipahami pasangan atau suami. “Ah, kau kan punya anak, masak tidak pernah menikmati seks,” kata seorang perempuan kepada temannya yang mengeluh karena tidak pernah mengalami orgasme ketika seks dengan suaminya.

Pandangan yang mengaitkan punya anak dengan kepuasan seks adalah keliru karena kehamilan bukan karena kepuasan seksual perempuan tapi karena terjadi pumbuahan. Laki-laki ejakulasi biar pun perempuan tidak orgasme. Air mani keluar dan sperma dalam air mani ‘mencari’ sel telur di dalam rahim.

Penderita vaginismus memperoleh kepuasan seks dengan masturbasi, seks oral dan aktivitas seks lain tanpa penentrasi. Tapi, ketika seorang perempuan atau istri tidak menunjukkan kebahagiaan ketika hubungan seksual tentulah suami atau pasangan akan berpikir negatif, misalnya, menganggap si istri atau pasangan tidak mencintainya. Ini pada akhirnya akan membawa masalah lagi.

Persoalan ‘tabu seks’ yaitu pembatasan membicarakan masalah seks membuat perempuan dengan keluhan vaginismus takut atau malu menceritakan keluhannya ke orang lain. Padahal, secara biologis dan psikologis vaginismus bisa diatasi.

Pendidikan seksualitas jadi penting agar perempuan dan juga laki-laki memahami persoalan-persoalan terkait dengan seksualitas sehingga tidak memimbulkan masalah. Soalnya, vaginismus bisa juga jadi penghalang kehamilan sehingga jadi beban ganda bagi perempuan.

Dengan bantuan medis dan psikoseksual kondisi vaginismus bisa ditangani sampai kondisi itu benar-benar diatasi sehingga perempuan tsb. tidak lagi mengalami penderitaan ketika melakukan seks penetrasi (Sumber: bbc.com dan sumber-sumber lain). []

Berita terkait
Horor KKN Desa Penari, Hubungan Seks Bawa Petaka
Tak kalah seru, kisah yang diceritakan oleh Nur merupakan kejadian yang sangat mengejutkan, sama seperti Widya. Karena itu, dua temannya meninggal.
3 Faktor Kenapa Pegal-pegal Usai Berhubungan Seks
Tiga faktor kenapa pegal-pegal usai berhubungan intim? Ternyata ada faktor yakni malas bermanuver, terlalu intens, dan posisi seks tidak aman.
Cara Hindari HIV saat Berhubungan Seks
Penyakit HIV muncul dalam sebuah hubungan seksualitas.
0
Begini Cara Daftar BBM Subsidi Melalui MyPertamina
Pengguna BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Biosolar diwajibkan gunakan aplikasi MyPertamina mulai tanggal 1 Juli 2022 mendatang.