Mengapa Umat Islam Dianjurkan Puasa Syawal?

Selepas puasa ramadan umat Islam dianjurkan untuk puasa enam hari pada bulan Syawal, ini tidak wajib tapi hukumnya sunnah
Ustad sekaligus pengajar di Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung, Jabar, Asep Abdul Aziz. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Mengapa umat Islam selepas puasa Ramadan dianjurkan untuk melaksanakan puasa enam hari pada bulan Syawal? Meskipun puasa Syawal ini tidak wajib atau hukumnya sunnah.

Menurut ustaz sekaligus pengajar di Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung, Jawa Barat, Asep Abdul Aziz, dalam Hadis Riwayat Ibnu Majah dan dishohikan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Irwa’ul Gholil mengatakan “Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ : مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal.”

1. Pahala Seperti Puasa Setahun Penuh

“Berdasarkan hadis tersebut dijelaskan orang yang melakukan satu kebaikan akan mendapatkan sepuluh kebaikan yang semisal. Maksudnya, puasa ramadan adalah selama sebulan berarti akan semisal dengan puasa 10 bulan. Puasa Syawal adalah enam hari berarti akan semisal dengan 60 hari yang sama dengan 2 bulan,” tuturnya kepada Tagar saat dihubungi dari Bandung, 6 Juni 2020.

Oleh karena itu lanjut Asep menjelaskan, seseorang yang berpuasa ramadan kemudian dilanjutkan berpuasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala puasa seperti setahun penuh.

2. Menghapuskan Dosa

Selain itu, keutamaan puasa Syawal yakni sebagai penghapus dosa. Hal ini sebagaimana Hadis Riwayat Ibnu Umar, “ Rasullah SAW bersabda: “Siapa yang menjalankan puasa Ramadan dan menyertai dengan puasa enam hari pada bulan Syawal. Maka, keluar dosa-dosa dari dirinya seperti dia baru dilahirkan oleh ibunya,” (HR. Thabrani).

Lalu bagaimana sebaiknya puasa Syawal dilakukan? Dalam Kitab Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56 dan Syarh Riyadhus Sholihin, 3/465 dikatakan para ulama madzhab Syafi’i dijelaskan bahwa paling utama melakukan puasa Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fitri. Namun, jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa ramadan.

“Oleh sebab itu, boleh saja seseorang berpuasa Syawal tiga hari setelah Idul Fitri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran. Namun, apabila seseorang berpuasa Syawal hingga keluar waktu (bulan Syawal) karena bermalas-malasan maka dia tidak akan mendapatkan ganjaran puasa Syawal,” jelas dia.

3. Sebaiknya Dilakukan Berurut

Berdasarkan penjelasan hadis tersebut terang Asep, memang puasa Syawal ini lebih utama dilakukan sehari setelah Idul Fitri. Namun, tidak mengapa bila dilakukan di akhir-akhir bulan Syawal. Kemudian, lebih utama puasa Syawal ini dilakukan berurutan, meskipun tidak pun tidak mengapa. 

Namun, dari semua keutamaan tersebut, dianjurkan untuk mengganti puasa wajib (puasa Ramadan) terlebih dahulu agar bisa mendapatkan keutamaan puasa Syawal. []

Berita terkait
Puasa Syawal Bagus Bagi Sistem Pencernaan
Melakukan puasa di bulan Syawal bisa menjadi solusi terbaik bagi sistem pencernaan demi menyesuaikan keadaan usai Ramadan dan Lebaran.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban