Menag Luncurkan Pedoman Penguatan Moderasi Beragama

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan penguatan Moderasi Beragama menjadi salah satu program prioritas yang sudah selesai dan diluncurkan.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Tagar/Kemenag)

Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan penguatan Moderasi Beragama menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag. Peta jalan penguatan sudah disusun termasuk di dalamnya adalah penguatan moderasi beragama melalui lembaga pendidikan, baik madrasah, sekolah, maupun perguruan tinggi.

“Alhamdulillah, penyiapan pedoman penguatan moderasi beragama di lembaga pendidikan sudah selesai. Hari ini kita rilis bersama agar bisa dijadikan panduan baik di madrasah, sekolah, maupun perguruan tinggi,” ucap Menag dalam keterangan, Kamis, 23 September 2021. 

Ada empat pedoman yang dirilis, yaitu buku saku moderasi beragama bagi guru, buku modul pelatihan penguatan wawasan moderasi bagi guru, pedoman mengintegrasikan moderasi pada mata pelajaran agama, dan buku pegangan siswa.


Untuk tahun pertama kami menetapkan sejumlah sekolah atau madrasah di provinsi NTT NTB Jawa Timur Kalimantan Utara Jawa Barat dan Banten sebagai laboratorium moderasi beragama.


Menag menilai institusi pendidikan menjadi salah satu ruang strategis dalam menyemai penguatan moderasi beragama. Apalagi, jumlah pendidik dan peserta didik pada semua jenjang, secara nasional mencapai 61,3 juta. 

“Jumlah ini adalah 22,6 % dari total populasi di Indonesia,” ucapnya.

Dari jumlah itu, lanjutnya, sebanyak 51 juta adalah peserta didik pada jenjang dasar dan menengah, dan sebanyak 7,3 juta adalah mahasiswa. Sementara jumlah guru adalah 2,6 juta dan dosen mencapai 308 ribu orang.

“Kemenag serius dalam penguatan moderasi beragama yang juga menjadi amanat Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024. Secara operasional, Kemenag sudah menerbitkan Peraturan Menteri Agama No. 18 Tahun 2020 tentang Renstra Kementerian Agama 2020-2024,” katanya. 

Peluncuran empat buku ini dikemas dalam gerakan “Aksi Moderasi Beragama: Menyemai Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Kebhinekaan”.

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani melaporkan bahwa sebagai dari aksi moderasi beragama ini, Kementerian Agama juga telah menyiapkan portal buku elektronik pendidikan agama yang memfasilitasi visi penguatan moderasi beragama.

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana juga mengatakan untuk tahap awal, implementasi penguatan moderasi beragama akan dilakukan dengan menunjuk sekolah atau madrasah sebagai laboratorium moderasi beragama. 

Menurutnya, ada sejumlah madrasah dan sekolah di provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, dan Banten yang ditetapkan sebagai pilot project.

“Untuk tahun pertama, kami menetapkan sejumlah sekolah atau madrasah di provinsi NTT, NTB, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, dan Banten sebagai laboratorium moderasi beragama,” katanya. 

Berita terkait
Kemenag Berharap Umroh untuk Indonesia Segera Dibuka
Dibukanya suspend secara terbatas merupakan kabar baik bagi jamaah Indonesia, bahwa sebentar lagi umroh akan segera dibuka secara normal.
Kemenag Susun Pedoman Perilaku Hidup Bersih Sehat Pesantren
kegiatan penyusunan pedoman perilaku hidup bersih sehat pesantren ini dilaksanakan untuk melahirkan beberapa macam output.
Kemenag Dorong Pembangunan Pesantren Sehat dan Ramah Anak
Penerima PBSB Kemenag memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan lingkungan pesantren menjadi lebih sehat untuk tumbuh kembang anak.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi