Jakarta – Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi dan mengajak masyarakat untuk berwakaf melalui Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) Ritel yang dirilis oleh Kementerian Keuangan secara virtual pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Fachrul Razi menanggapi dengan positif dengan dirilisnya CWLS Ritel yang menurutnya sebagai trobosan dan inovasi dalam gerakan wakaf Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat.
Ayo berwakaf, mari makmurkan negeri dengan keberkahan wakaf. Mari berwakaf sebagai wujud keshalehan sosial dan refleksi semangat gotong royong yang merupakan jatidiri bangsa Indonesia
Dia juga menambahkan bahwa Wakaf bukan hanya mengkapitalisasi dana dan nilai angka melainkan menyangkut nilai-nilai hidup manusia dan umat karena kebahagiaan dan kemulian tidak bergantung pada banyaknya harta tetapi ada pada sikap berbagi dan memberi.
Pada rilis tersebut juga dihadiri oleh Menteri Menteri Keuangan, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Dirjen Bimas Islam, Sesditjen Bimas Islam, pimpinan Bank Indonesia, Ketua Badan Wakaf Indonesia, serta sejumlah pimpinan lembaga keuangan syariah.
Fachrul juga mendorong jajarannya untuk menggerakan wakaf uang dan mendukung pengembangan instrument keuangan Syariah berbasis wakaf. Menurutnya CWLS Ritel unggul karena pada investasi wakaf uang tersebut dilindungi dan dijamin oleh negara.
Menag juga yakin rancangan ini mampu mendorong tumbuhnya minat berwakaf, terlebih pada wakaf uang. Tambahnya, rancangan ini juga dapat memberikan rasa percaya kepada masyarakat karena pemanfaatan nilai modal yang jelas di awal, pasti serta terukur untuk kepentingan sosial bukan untuk pembiayaan proyek infrastrukur pemerintah.
“Cash Waqf Linked Sukuk di negara kita mungkin instrumen pertama di dunia yang mengintegrasikan antara sektor keuangan sosial dan sektor keuangan komersial,” ucapnya.
Pembahasan CWLS oleh ini dilaksanankan oleh Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Badan Wakaf Indonesia. Menag juga menambahkan diprediksi potensi wakaf uang di Indonesia sebesar 200-an triliun per tahun yang apabila 20% dari jumlah tersebut dihimpun dapat memberikan dampak yang berarti untuk kesejahteraan umat. Dia juga mengharapkan investasi wakaf dapat menopang pertumbuhan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia.
Fachrul juga menyampaikan wakaf dapat dilakukan oleh semua pihak. Serta memiliki keunggulan keluasan dan kebebasan dalam skema pengelolaannya. Dia juga mengharapkan dengan pengelolaan wakaf secara produktif dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan sosial di masyarakat.
Baca juga:
Menag juga meminta kepada para institusi terkait serta masyarakat untuk awas terhadap perlindungan, pengamanan, dan pengembangan aset-aset wakaf, juga meningkatkan pemahaman mengenai wakaf.
“Aset wakaf harus dikelola secara amanah, transparan dan profesional sehingga nilai manfaatnya semakin berkembang dan produktif. Saya optimis, insya Allah suatu saat nanti wakaf akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi umat dan instrumen penanggulangan kemiskinan di negara kita,” jelasnya. []