Mempelajari Pandemi Untuk Hadapi Pandemi di Masa Depan

Dunia tidak siap saat pandemi Covid-19 pertama kali terjadi, pandemi ini telah menampakkan kesenjangan besar dalam persiapan dan kemampuan
Ilustrasi: Pasien dirawat di bawah tenda darurat yang didirikan di kompleks rumah sakit untuk menangani masuknya orang yang menderita virus corona, di Yogyakarta pada 13 Juli 2021. (Foto: voaindonesia.com - AFP/Agung Supriyanto)

Jakarta – Dunia tidak siap saat pandemi Covid-19 pertama kali terjadi. Pandemi ini telah menampakkan kesenjangan besar dalam persiapan dan kemampuan kita untuk menanggapi virus tersebut.

Para pakar kesehatan mengatakan bahwa ini akan terjadi kembali di masa depan. Namun, diharapkan, apabila pandemi tersebut terulang kembali, tidak harus sampai separah Covid-19.

Covid-19 telah mengakibatkan banyak kesedihan di dunia. Walau sejumlah negara mungkin telah berhasil mengatasi penyebaran virus tersebut, sebagian lainnya masih berjuang melawan cengkeraman Covid sehingga harus kembali melakukan berbagai pembatasan atau lockdown. Banyak orang, termasuk para ilmuwan, yang mempertanyakan mengapa pandemi tersebut tidak dapat ditangani atau dikendalikan lebih baik.

Dr Tom Frieden telah berpengalaman bekerja untuk mengendalikan sejumlah epidemi. Ia adalah mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention). Menurut Frieden, kita tidak akan pernah bisa tahu apakah COVID sebenarnya dapat dihentikan.

Dr Tom FriedenDr Tom Frieden, mantan Direktur CDC (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP).

Dr Frieden mengatakan, hal penting yang perlu kita pahami adalah bahwa setiap hari para pekerja kesehatan masyarakat dan tenaga kesehatan di seluruh dunia selalu bekerja untuk menghentikan epidemi.

Satu lagi virus corona mematikan yang dijuluki MERS pernah muncul di kawasan timur tengah hampir satu dekade yang lalu. Dr Frieden menceritakan pengalamannya saat masih menjabat sebagai direktur CDC.

Dr Frieden selalu menanyakan kepada orang-orang apakah mereka pernah teringat adanya wabah MERS besar di Amerika, dan mereka akan nampak bingung dan kemudian mengatakan mereka tidak ingat. Dr. Frieden kemudian mengatakan bahwa itu memang tidak pernah terjadi di Amerika. Ia menjelaskan bahwa CDC telah menetapkan cara untuk mengujinya, lalu memperingatkan para dokter. Jadi mereka menemukan sejumlah kasus MERS, namun tidak sampai menyebar.

Dr Frieden kini mengepalai organisasi Resolve to Save Lives, yang pernah mempelajari bagaimana negara-negara miskin sekali pun telah berhasil mengalahkan epidemi. Penelitian tersebut mengambil sejumlah contoh bagaimana negara-negara tersebut berhasil menghentikan epidemi atau mencegahnya terjadi melalui kepemimpinan yang baik, penanaman modal pada fasilitas kesehatan dan pekerja kesehatan, dan juga melalui keterlibatan masyarakat.

Anthrax merupakan bakteri yang terbentuk secara alami di dalam tanah. Bakteri tersebut mematikan bagi binatang yang merumput, kecuali jika binatang itu divaksinasi.

Anthrax juga dapat membunuh manusia yang menangani atau memakan daging yang telah terinfeksi.

Di Kenya, para relawan telah dilatih untuk memperhatikan tanda-tanda penyakit tersebut dan melaporkannya. Dua tahun yang lalu, Anthrax pernah mewabah di sebuah komunitas suku. Seorang relawan melaporkanya, lalu pekerja kesehatan segera mengambil tindakan, dan lebih dari 10 ribu hewan divaksinasi. Alhasil, sebuah epidemi berhasil dihentikan di tempat.

Saat terjadinya epidemi Ebola di Afrika Barat yang berakhir lima tahun yang lalu, Nigeria luput akibat sebuah program vaksinasi polio yang aktif.

Vaksinasi ebola di kota GomaVaksinasi ebola di kota Goma, DRC. Wabah ebola pernah melanda negara-negara Afrika Barat (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Para pekerja kesehatan telah terhubung dengan komunitas, dan mereka tahu cara melakukan pelacakan kontak dan bagaimana mengartikan data dari laboratorium.

Amanda McClelland waktu itu berada di Afrika Barat saat terjadinya epidemi tersebut. Kini ia menjabat sebagai Senior Vice President pada organisasi Resolve to Save Lives.

Amanda mengatakan bahwa penggunaan tim polio di Lagos merupakan salah satu kisah sukses yang telah mereka lihat bagaimana caranya untuk diperkuat.

Nigeria berhasil mengendalikan wabah Ebola hanya dalam waktu sekitar dua bulan, dibandingkan dengan dua tahun yang dihabiskan oleh tiga negara lain. Dengan infrastruktur yang tepat, kepemimpinan yang tepat dan penindakan yang cepat, Dr. Frieden mengatakan sejumlah epidemi tidak hanya dapat dicegah, namun telah berhasil dicegah. Negara negara harus bekerja sama untuk mencegah penyebaran penyakit ke seluruh dunia.

Satu hal yang menurut para ahli dapat kita pelajari dari Covid-19, adalah bahwa dunia tidak siap untuk menghadapi pandemi berikutnya, yang mereka katakan akan terjadi kembali (aa/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
PM Inggris Serukan Pakta Global Penanganan Pandemi
PM Inggris, Boris Johnson, dukung persetujuan global mengenai pandemi yang bertujuan menetapkan standar berbagi data dan transparansi
Hidup di Dunia Saat Pandemi Virus Corona Global
Sejak Desember 2019 virus corona menyebar ke seluruh di dunia yang menginfeksi lebih dari 104 juta warga dunia dan mematikan lebih 2 juta orang