Jakarta, (Tagar 31/8/2018) - Anak pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bahan perbincangan. Pasalnya, Almira Tunggadewi Yudhoyono, putri AHY memasuki garbarata (jembatan berdinding penghubung ruang tunggu pesawat ke pintu pesawat terbang).
Momen itu terekam dari video yang beredar di media sosial. Terlihat anak pasangan AHY dengan Annisa Pohan itu, berjalan menghampiri keduanya sepulang dari Ibadah Haji di Tanah Suci.
Namun, publik mempertanyakan keistimewaan akses yang didapat Almira saat bertemu dengan kedua orangtuanya. Sebab, selama ini diketahui garbarata, hanya digunakan untuk penumpang masuk ke dalam dan ke luar dari pesawat.
Dilansir dari kumparan, ternyata memang masih mungkin otoritas bandara memberikan izin untuk orang masuk garbarata, selain penumpang.
"Selama ada izin, otoritas bandara, mungkin bisa, (kalau kasus AHY) lagi diselidiki juga, saya baru tahu. Kalau ada izinnya, ya boleh," ungkap Humas Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Digdo saat dihubungi, Kamis (30/8).
Namun, untuk detail izin prosedur tersebut, Digdo mempersilakan untuk datang langsung ke kantor Otoritas Bandara langsung.
"Kalau mengenai prosedurnya memang (harus) ada pass-nya, lebih baik ke kantor saja, nanti kami arahkan ke daerah keamanan terbatas mengenai apa saja prosedurnya," sambungnya.
Tanpa Pengawalan Tanpa Akses Istimewa
Dosen Universitas Airlangga Hendri Subiakto. (Foto: Facebook/Hendri Subiakto)
Keistimewaan cucu SBY ini ternyata berbanding terbalik dengan anak-anak dari Presiden ketujuh RI Joko Widodo. Misalnya, anak pertama Jokowi Gibran Rakabuming.
Pada 17 Desember 2017 lalu, Dosen di Universitas Airlangga Henri Subaktio menceritakan pengalamannya saat bertemu Gibran di Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Solo sampai ke tujuan Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya.
Ketika bersama Gibran, ia memperhatikan tak ada pengawalan terhadap putra sulung Jokowi tersebut. Gibran bahkan menaiki pesawat udara Wings Air, yang bukan pesawat kelas eksekutif.
"Ternyata di tengah-tengah penumpang tadi itu ada orang istimewa, yaitu putra sulung Presiden RI, Mas Gibran. Anak Pak Jokowi yang juga pergi dari Solo ke Surabaya, pergi sendiri, tidak ada pengawal, bahkan saat tiba di Juanda Surabaya tidak pula ada penjemputan istimewa layaknya anak orang nomor satu di negeri ini," tulisnya dalam Facebook Hendri Subiakto dengan judul ANAK PRESIDEN JAMAN NOW, yang diakses Tagar News, Jumat (31/8).
Postingan Hendri ini pun menjadi viral lantaran mendapat kurang lebih tiga ribu komentar dari publik. Mulai dari komentar positif maupun negatif. Gerah dengan komentar negatif soal pencitraan, keesokan harinya, ia mengklarifikasi soal postingan tersebut.
"Jadi ini asli bukan rekayasa dan pencitraan, bahkan saat saya foto sebenarnya Mas Gibran kurang berkenan. Maklum tidak kenal dengan saya, dan mungkin dia memang ingin sendirian," tulisnya kembali pada 18 Desember 2017, dengan judul APA GIBRAN PENCITRAAN?
Komentar Netizen
Video dan postingan yang beredar di media sosial soal anak-anak presiden tersebut, membuat netizen melemparkan berbagai komentar positif maupun negatif.
Contohnya, komentar positif terhadap sikap Gibran.
komentar netizen anak Jokowi yang naik pesawat ekonomi. (Foto: screenshot)
Untuk video dari kisah Almira dengan AHY, komentar negatif menyerang AHY.
Komentar netizen terkait anak AHY di garbarata. (Foto: screenshot)
Atas kehebohan publik, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean pun mengkonfirmasi kejadian tersebut. Bahwa, SBY dan seluruh keluarganya memang bisa mengakses pelayanan VVIP. Jadi, hal yang wajar, jika Almira bisa masuk garbarata.
“Pak SBY dan seluruh keluargannya ini 'kan bisa mengakses pelayanan VVIP (fasilitas negara) sesuai peraturan Undang-Undang. Dan kedua, di video itu 'kan saya kira wajar saja, seorang Almira, anak kecil yang telah sekian lama, kurang lebih dua minggu ditinggal pergi, ini 'kan hanya ekspresi kasih sayang saja,” tukas Ferdinand saat dihubungi, Kamis (30/8). []
