Melirik Bendungan Napun Gete di NTT yang Diresmikan Jokowi

Diresmikan Jokowi, Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka mempunyai kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, luas genangan 99,78 hektare.
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT pada Selasa, 23 Februari 2021. Bendungan ini mempunyai kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, luas genangan 99,78 hektare. (Foto: Tagar/Muchlis Jr/BPMI Setpres)

Jakarta - Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 23 Februari 2021 sore. Kata Jokowi, kunci kemakmuran di NTT adalah dengan adanya ketersediaan air. 

Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka mempunyai kapasitas tampung 11,22 juta meter kubik, luas genangan 99,78 hektare. Bendungan ini memiliki manfaat untuk penyediaan air irigasi seluas 300 hektare, penyediaan air baku 0,2 meter kubik per detik, dan potensi penyediaan listrik tenaga air sebesar 0,1 megawatt.

Bendungan Napun Gete juga diprogram untuk pengendalian banjir daerah hilir dan potensi untuk kebutuhan pengembangan sektor pariwisata. Biaya dari pembangunan Bendungan Napun Gete sebesar Rp 880 miliar dengan masa pelaksanaan tahun 2016-2020.

Peresmian bendungan ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya Jokowi meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Secara keseluruhan Pemerintah menargetkan pembangunan 7 bendungan di provinsi tersebut.

“Inikan sebuah lompatan yang tidak kecil. Tetapi, produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan hanya pertaniannya saja (tapi) limbah pertanian bisa dipakai untuk makanan ternak,” ujar Presiden menyampaikan harapannya terkait keberadaan bendungan tersebut.

Presiden menambahkan, kunci kemakmuran di NTT adalah dengan adanya ketersediaan air. Hal tersebutlah yang selalu menjadi permintaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam setiap kunjungan Presiden ke provinsi ini.

“Setiap saya datang ke NTT, awal-awal, selalu yang diminta adalah bendungan, yang diminta adalah waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan,” ujarnya

Dengan terselesaikannya satu per satu bendungan dari 7 bendungan yang ditargetkan Pemerintah, Presiden meyakini dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di NTT.

“Saya meyakini insyaallah dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baik, dengan Bupati dan Wakil Bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang,” ujarnya.

Presiden pun berharap NTT dapat menjadi pendukung ketahanan pangan nasional.

“Inilah masa depan yang kita inginkan. Yang minus menjadi semuanya surplus. Karena tadi, misalnya di Sumba Tengah baru setahun baru panen satu kali. Dengan air, tadi saya minta kepada Menteri Pertanian, panen dua kali plus jagung sekali, artinya tiga kali. Ini lompatan produktivitas yang akan saya ikuti,” pungkasnya.

Mendampingi Presiden saat peresmian, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.[]

Berita terkait
Jokowi Diserbu di NTT, Viral Emak-Emak Jatuhkan Paspampres
Sebuah video viral beredar di lini masa mempertontonkan kekuatan emak-emak menjatuhkan Paspampres Jokowi saat kunjungan kerja ke NTT.
Paspampres Jokowi Digeruduk Warga, Ini Kata Pejabat Istana
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) diwarnai video viral Paspampres yang kewalahan menghalau kerumunan warga.
Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Bendungan Naupan Gete
Konstruksi Bendungan Naupan Gete di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diselesaikan Kementerian PUPR.