Dairi - PT Dairi Prima Mineral (DPM), perusahaan tambang di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menargetkan mulai produksi penambangan seng pada 2022.
Saat ini, PT DPM dalam proses tahapan pengerjaan konstruksi tambang. Selain pekerjaan fisik, juga tengah diproses perubahan atau addendum dokumen analisis mengenai dampak lingkungan atau amdal.
Humas Coorporate Social Responsibility (CSR), Budianto Situmorang kepada Tagar di Sidikalan, memaparkan pekerjaan konstruksi yang tengah berlangsung, di antaranya pembangunan jalan, pembuatan mulut tambang berukuran 10 x 20 meter, serta lokasi pembuangan limbah.
“Kami saat ini sedang tahap konstruksi. Selama kurun waktu 20 tahun sejak 1998, kami melalui tahap eksplorasi, persiapan. Saat ini tahap membangun sektor tambang Parongil di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,” katanya, Kamis, 8 Oktober 2020.
Sementara amdal, sesuai dengan perkembangan kondisi, tengah diproses addendumnya. Terdapat tiga hal dalam addendum dimaksud, yaitu terkait gudang bahan peledak, portal atau mulut tambang, serta lokasi limbah.
“Tahun 2005 kami sudah mendapatkan amdal. Tetapi dengan kondisi Indonesia hari ini, dalam peraturan kami ada addendum amdal. Ada tiga poin. Gudang handak, sementara hari ini di lokasi areal APL. Portal, seharusnya dua menjadi tiga titik, serta TSF,” papar dia.
Budianto menambahkan, deposit seng yang ada di Kabupaten Dairi kualitas terbaik di dunia.
Jika telah dapat ditambang, dipastikan mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) setempat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui CSR.
“Walau belum produksi, DPM berkontribusi. Titik pokok kami pertama adalah sektor tambang. Desa Tuntung Batu, Longkotan, Bonian, Bongkaras dan Kelurahan Parongil. Itu mindset perusahaan. Desa Polling Anak-anak, menjadi jalur transportasi. Jika sudah berproduksi, kontribusi pasti meluas ke wilayah lainnya,” papar Budianto.
Pemerintah dan warga berharap program ini dapat berkelanjutan, seiring masuknya PT DPM di Kabupaten Dairi
Ditambahkan, PT DPM tidak memungkiri adanya dampak negatif investasi, terlebih tambang.
Karenanya, manajemen PT DPM menyatakan siap menerima kritik dan saran agar keberadaan DPM lebih dirasakan masyarakat, serta mengurangi dampaknya.
Kegiatan Sosial
PT DPM mengimplementasikan moto perusahaan, 'Bersama Kita Bisa'. Salah satunya dengan melakukan aksi sosial kemasyarakatan.
Berbagai program pengembangan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan dilaksanakan. Kegiatan meliputi aspek bidang sosial budaya, ekonomi dan tata kelola lingkungan.
Pada kurun waktu September dan Oktober 2020, kata Budianto, PT DPM di antaranya menggelar kejuaraan catur Dairi Unggul yang diinisiasi tokoh pemuda Sidikalang, Tumbur Simorangkir, bekerja sama dengan Pemkab Dairi.
Kemudian membantu kegiatan normalisasi sungai Sopokomil, yang diusulkan warga Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-pungga. Untuk normalisasi itu, PT DPM membantu pengadaan gorong-gorong besi. Dengan normalisasi tersebut, diharapkan pengairan persawahan setempat dapat kembali normal.
Di sisi lain, disebut Budianto, PT DPM kontiniu melaksanakan program peduli kesehatan berupa pemberian makanan tambahan, sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kegiatan dimaksud dilaksanakan di Desa Tungtung Batu, Longkotan, Bonian, Bongkaras, Parongil serta Desa Polling anak-anak di Kecamatan Silima Pungga-pungga.
“Program kesehatan dari PT Dairi Prima Mineral ini sangat dibutuhkan warga setempat. Pemerintah dan warga berharap program ini dapat berkelanjutan, seiring masuknya PT DPM di Kabupaten Dairi. Perusahaan ini diharapkan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Budianto.[]
