Melbourne Akan Terima Mahasiswa Internasional Mulai Mei 2021

Mahasiswa asing, aktor, kru film dan penyelenggara acara-acara besar direncanankan boleh masuk ke negara bagian Victoria mulai 24 Mei 2021
Mahasiswa internasional termasuk diantara mereka akan masuk kembali ke Melbourne, Australia, mulai bulan Mei 2021 (Foto: abc.net.au/indonesian - ABC News.Nick Haggarty)

Jakarta – Mahasiswa asing, aktor, kru film dan penyelenggara acara-acara besar adalah yang masuk dalam daftar yang rencananya akan diperbolehkan masuk ke Negara Bagian Victoria, Australia, mulai 24 Mei 2021.

Pejabat sementara Menteri Utama Victoria, James Merlino, sudah menulis surat kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, jika Victoria berniat menerima "kedatangan mereka yang akan bisa membantu pemulihan ekonomi Australia".

Namun usulan Negara Bagian Victoria ini masih menunggu persetujuan Pemerintah Federal di Canberra.

Tambahan kedatangan internasional akan sebanyak 120 orang setiap pekan, jumlah ini di luar warga Australia dan warga dengan status penduduk tetap (PR – permanent residence) yang kembali dari luar negeri.

Sejauh ini hanya warga Australia dan pemegang visa PR yang diizinkan kembali dan mereka harus menjalani karantina selama 14 hari. Warga asing yang datang akan tinggal di akomodasi di luar hotel yang dipakai untuk karantina.

perdana menteriPerdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan sektor pendidikan internasional perlu mengatur "sistem karantina dan penerbangannya sendiri"( Foto: abc.net.au/indonesian – AAP/Dean Lewins)

Sekarang kriteria tambahan untuk kedatangan internasional adalah faktor ekonomi dan mahasiswa asing termasuk salah satu yang dianggap memenuhi syarat ini.

Mereka rencananya akan dikarantina di hotel yang berbeda dengan sistem karantina hotel yang sudah ada sekarang.

Pemerintah Victoria juga akan mempertimbangkan untuk mengizinkan "sejumlah kecil mereka yang punya kepentingan ekonomi" untuk masuk sebelum 24 Mei 2021.

Kami tahu semua mahasiswa ingin berada di kampus. Pemerintah Victoria mengatakan keberhasilan penyelenggaran turnamen tenis grandslam Australia Terbuka bulan Februari lalu membuat mereka yakin soal rencana untuk membuka lebih banyak kedatangan internasional.

Sementara itu sejumlah industri yang relevan dengan kedatangan internasional akan membantu pembiayaan skema baru tersebut.

Biaya keseluruhan yang harus ditanggung untuk kedatangan interasional tambahan ini sedang dihitung.

Namun, diperkirakan akan lebih tinggi dari biaya yang dibayar oleh karantina saat ini, yaitu sekitar Rp 30 juta untuk hotel karantina selama dua minggu.

"Kami selalu mengatakan akan menerima kembali mahasiswa asing ketika waktunya aman dan beralasan untuk melakukannya," kata James, Premier sementara menggantikan Daniel Andrews yang sedang dalam taraf pemulihan kesehatan.

"Atas nasehat pakar kesehatan kami dan juga bekerja sama dengan pemerintah federal, kami sudah membuat usulan bagi program karantina bagi kedatangan pelaku ekonomi termasuk mahasiswa internasional.”

"Kami percaya akan bisa memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pemerintah federal bagi skema ini dan berharap usulan ini akan disetujui."

Rektor Monash University, Prof Margaret Gardener, mengatakan kepada Radio ABC Melbourne jika rincian dari skema ini sedang dirundingkan namun mengatakan sektor universitas diperkirakan akan menanggung sebagian biaya.

"Saya kira penting sekali bahwa kita melakukan kembali apa yang disebut operasi normal di seluruh negara bagian," katanya.

"Mereka adalah mahasiswa yang sudah ada dalam sistem kami sekarang, dan kami tahu semua mahasiswa kami ingin berada di kampus.

kampus australiaMahasiswa asing akan diizinkan masuk ke Darwin akhir Oktober sebagai proyek percobaan untuk menggairahkan kembali sektor pendidikan tinggi di Australia. (Foto: ABC News: Giulio Saggin/abc.net.au/indonesian),

"Para mahasiswa ini akan datang dengan cara yang sama seperti warga Australia yang datang dari berbagai negara, banyak diantara mereka tidak menyebarkan virus sama sekali."

Juru bicara pihak oposisi di Victoria, Matt Bach, menyambut baik langkah tersebut namun mengatakan ini sebenarnya sudah terlambat enam bulan.

"Pemerintah membuat program dengan cepat untuk menerima kedatangan para bintang tenis internasional, dan beberapa diantara mereka positif Covid-19, namun dalam soal industri terbesar kita yang memberikan pemasukan Rp 14 triliun setiap tahun dan mendukung 80 ribu tenaga kerja, diperlukan waktu enam bulan," katanya (Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Berita terkait
La Trobe University Australia Tutup Program Bahasa Indonesia
La Trobe University di Melbourne, Australia, resmi menutup Program Bahasa Indonesia akhir tahun ini karena peminat yang rendah