TAGAR.id, Jakarta - Stadion terbesar di Asia, Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara direncanakan akan menjadi lokasi salat Idul Fitri 1443 Hijriah. Rencana tersebut bertujuan untuk memberi wawasan kepada masyarakat bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki stadion berstandar internasional.
"Insyaallah nanti kami gunakan untuk salat Idul Fitri. Silakan nanti rakyat Jakarta yang ingin salat, salah satu tempat di antaranya di JIS," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria belum lama ini.
Rancangan JIS dibuat dengan mengacu pada Standar Federation International de Football Association (FIFA). Proyek stadion ini dilaporkan sudah mencapai 98 persen penyelesaian dan ditargetkan rampung seluruhnya pada bulan April 2022.
Pembangunan JIS diketahui memakan waktu selama 11 tahun dengan melibatkan 5 Gubernur Provinsi DKI Jakarta, yaitu Fauzi Bowo (2007-2012), Joko Widodo (2012-2014), Basuki Tjahaja Purnama (2014-2015), Djarot Saiful Hidayat (2017-2017), hingga Anies Baswedan (2017-2022).
JIS merupakan stadion pertama di Indonesia yang memiliki sistem atap buka-tutup otomatis. Stadion ini juga memliki sky-viewing deck di ketinggian 70 meter. Adapun teknologi itu juga diterapkan pada stadion ternama dunia, seperti Mercedes-Benz Stadium di Atlanta, Amerika Serikat.
Selain itu, JIS juga dirancang agar jarak lapangan dan tribun menjadi lebih dekat dengan tiga tingkatan, yaitu lower tribun, middle tribun dan upper tribun.
Stadion ini menyediakan berbagai fasilitas, seperti dua fasilitas lapangan latihan, restoran, ruang VIP dan ruang ganti yang mewah.
Tersedia pula lahan parkir yang mampu menampung 800 mobil dengan parkir VIP dan VVIP untuk para pemain sepak bola ditambah sebanyak 100 bus.
JIS diketahui merupakan stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid turf untuk lapangan. Rumput ini adalah campuran 95 persen rumput alami zoysia matrella dan 5 persen rumput sintetis. Untuk perawatannya, JIS menggunakan teknologi berstandar Eropa dengan nama Lighting Grass Growth. Teknologi ini pertama kali diterapkan di Eropa pada tahun 2003-2004.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto mengatakan teknologi lampu ini memanfaatkan sinar ultra violet (UV) yang dapat membantu perawatan rumput saat cuaca yang tidak menentu.
Teknologi tersebut dilengkapi dengan roda yang dapat difungsikan untuk menyisir seluruh area lapagan utama melalui sinar perawatan yang telah didesain sedemikian rupa.
JIS juga berhasil meraih skor 63 greenship platinum level untuk design and build dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI).
Managing Director PDW Architects kembali menjelaskan, penilaian greenship platinum level untuk design recognition berdasarkan pada enam parameter. Adapun rincian penilaiannya adalah appropriate site development (ASD) yang memperoleh poin reverifikasi sebesar 12, energy efficiency and conservation (EEC) 24 poin, water conservation (WAC) 18 poin, material resources and cycle (MRC) 2 poin, indoor health and comfort (IHC) 4 poin dan building environment management (BEM) 3 poin.
Sebagai langkah penghematan dan mendukung upaya energi berkelanjutan, sebanyak 5,4 persen kebutuhan listrik JIS akan memanfaatkan panel surya. Kemudian, JIS juga akan dikelliling oleh fasad yang memiliki selubung bangunan. Setengah keliling stadion utama JIS memiliki sirkulasi udara dan cahaya matahari yang cukup untuk mengurangi pemakaian AC. []
Baca Juga
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 DKI Jakarta
Polsek Gunungguruh Gelar Operasi Pasar Sikapi Kelangkaan Minyak Goreng
Benarkah Ada Kartel Minyak Goreng? Ini Faktanya