Mega Proyek Jalan Lingkar Luar Pekanbaru Mandek

Mega proyek pembangunan jalan lingkar luar Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, saat ini tertunda dan sesuai rencana baru akan kembali dilanjutkan pada 2018.
Ilustrasi. (Foto: Ist)

Pekanbaru, (Tagar 17/5/2017) – Mega proyek pembangunan jalan lingkar luar atau "outer ring road" Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, saat ini tertunda dan sesuai rencana baru akan kembali dilanjutkan pada 2018. “Untuk sementara belum dilanjutkan dan ke depan pembangunan akan diteruskan menggunakan APBD 2018,” kata Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kota Pekanbaru Dedi Gusriadi di Pekanbaru, Rabu (17/5).

Diungkapkan, Pemkot Pekanbaru memulai proyek "outer ring road" pada 2015 dan pembangunan jalan lingkar luar dibiayai menggunakan sistem tahun jamak atau multiyears menggunakan APBD sebesar Rp 40 miliar. Namun belakangan, pembangunan tersebut mandek karena Pemkot kesulitan anggaran.

Sejauh ini, kata Dedi, pembangunan telah dilakukan di empat titik. Titik pertama berada di Jalan Badak yang merupakan jalan lintas timur. Di lokasi ini, sepanjang 3,6 kilometer telah digarap. Selanjutnya di Jalan Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir sepanjang 14,5 kilometer. Jalan Lintas Timur Kampar 4,2 kilometer, serta Jalan Teluk Lembu kawasan industri Tenayan sepanjang 5,8 kilometer.

Sementara itu, Dedi belum dapat memastikan berapa anggaran yang akan dikucurkan pada APBD 2018 untuk kelanjutan proyek tersebut. Pihaknya masih harus melakukan audit terhadap proses pembangunan yang telah dilaksanakan. “Masih panjang prosesnya. Mungkin Pak Walikota terpilih (Firdaus) yang akan mengambil kebijakan tersebut,” ujarnya.

Pengerjaan jalan lingkar luar tersebut merupakan bagian dari program strategis Pemkot Pekanbaru dalam mewujudkan pengembangan kawasan Perkotaan Terintegrasi Pekanbaru, Siak, Pelalan (Pekansikawan). (Rif/Ant)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi